Kekalahan sampai tiga gol tanpa balas benar-benar memukul skuat Mitra Kukar. Alih-alih memperbaiki performa pasca dua kekalahan beruntun, tim berjulukan Naga Mekes itu justru mengalami kekalahan di depan Mitra Mania, Rabu 20 September 2017.
Hasil ini pun tak merubah situasi Mitra Kukar yang masih terjerembab di urutan ke-9 klasemen Liga 1 dengan 34 poin. Kekalahan 0-3 dari Arema FC adalah yang ke-11 kalinya musim ini, sekaligus kekalahan paling telak di kandang sendiri.
"Kami akui kualitas permainan Arema sangat rapi dalam kolektifitas, baik saat attacking maupun defending," tutur pelatih Mitra Kukar, Yudi Suryata pasca laga di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kalimantan Timur semalam.
Perbandingan kolektifitas tim memang begitu jomplang. Arema FC bermain lebih dinamis, dengan mampu mengalirkan bola secara lancar dan lebih efektif dalam memanfaatkan peluang menjadi gol di setiap serangan yang dibangun.
Sedangkan Bayu Pradana dkk bermain seperti tanpa tujuan. Marclei Chaves Santos juga kerap kebingungan lantaran suplai bola sangat minim, lantaran lini tengah sering tersendat, atau juga seringnya mengambil keputusan melepaskan shooting jarak jauh.
Dalam laga di pekan ke-25 itu, ketiga gol Arema dibukukan masing-masing oleh sepakan Johan Al Farizi di menit 19, Hendro Siswanto di menit 56, dan Ahmet Atayev tiga menit kemudian.
"Ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk memperbaiki kolektifitas tim agar lebih baik di pertandingan selanjutnya," Yudi mengungkapkan.
Tugas yang cukup berat, mengingat Mitra Kukar sudah ditunggu dua jadwal padat dengan masa recovery yang minim. Tanggal 26 September nanti, Mitra bakal melawat ke markas PS TNI dan kembali bermain home melawan Sriwijaya FC empat hari kemudian.
"Perbaikan itu juga tergantung dari waktu yang kita miliki. Karena kami setelah pertandingan langsung bersiap di laga selanjutnya," imbuh pengganti Jafri Sastra tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom