Babak penentuan itu akhirnya tiba juga. Sebanyak 16 tim akan saling duel memperebutkan lima tempat tersisa untuk tetap berlaga di kompetisi Liga 2, mulai 8 Oktober 2017 mendatang.
Ke-16 tim itu terbagi dalam empat grup dan akan dimainkan dengan sistem home tournament dengan satu venue. Empat juara grup dan satu runner up terbaik bakal lolos menemani 16 tim lainnya dan tambahan beberapa tim dari kompetisi Liga 3.
"Yang jelas kami sudah siap untuk babak play-off. Ini kesempatan terakhir untuk tetap berada di Liga 2 tahun depan," bilang Nadi Mulyadi.
Lantaran sistem home tournament, Manajer tim Persepam Madura Utama itu pun menuntut sikap fair play. Terutama terkait perangkat wasit, yang dianggap masih melakukan beberapa kesalahan selama memimpin pertandingan di babak penyisihan Grup 5 lalu.
Seperti pada kasus tidak disahkannya gol Faris Aditama di masa akhir injury time saat bermain imbang 2-2 kontra Persebaya Surabaya, 10 Agustus 2017 lalu. Bola lambung Faris dianggap sudah melewati garis gawang Persebaya, sebelum disapu oleh Mukhamad Syaefudin.
Kekacauan pun langsung pecah dan membuat laga yang menyisakan satu menit itu dibubarkan Wasit Wilhelmus Fadoubun, lantaran situasi sudah tak terkendali.
"Fokus kami memang menuntut adanya perbaikan pada perangkat wasit. Ada beberapa kasus yang serupa, terutama saat bermain tandang," tuturnya.
Drawing babak play-off Liga 2 sendiri sudah dilakukan kemarin, dan menempatkan Persepam MU di Grup E. Tim berjulukan Sapeh Ngamok itu akan saling sikut dengan Persiraja Banda Aceh, Persika Karawang dan Celebest FC Palu di Stadion Manahan Solo mulai 08 Oktober nanti.
"Sebelumnya kami siap mengajukan jadi tuan rumah jika ada penunjukan. Tapi apa pun itu, kami siap menjalani babak penentuan ini," tutupnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom