Mungkin karena diliputi rasa frustasi akibat timnya dibantai tanpa ampun oleh Manchester City pada Sabtu (09/09/17) kemarin, bos Liverpool Jurgen Klopp sampai akhirnya menolak bersalaman dengan Jon Moss, wasit dalam laga tersebut.

© Sky Sports

Klopp menolak bersalaman dengan wasit Jon Moss

Bukan tanpa alasan pula Klopp melakukan hal tersebut. Pasalnya, Klopp sendiri telah memberikan tangan untuk berjabatan dengan Moss usai laga tersebut.

Namun rupanya gayung tak bersambut dengan apik, Moss sepertinya tidak menyadari Klopp yang berjalan dibelakangnya ingin bersalaman dengan dirinya.

Lama tak menyadari, Klopp akhirnya menyerah dan pergi dengan wajah kesal. Justru di saat itu, Moss baru saja menyadari gerakan tubuh Klopp yang ingin menyalaminya. Ingin menjabat tangah Klopp, justru Moss mendapat penolakan dari mantan pelatih Borrusia Dortmund tersebut.

Klopp bukan yang pertama menolak bersalaman dalam laga pekan ini. Sesama pelatih, Jose Mourinho melakukannya duluan ketika Man United berhasil ditahan imbang oleh Stoke City dengan skor 2-2.

© Give Me Sport

Mark Hughes (kiri) dan Jose Mourinho.

Bedanya, Mourinho sendiri menolak bersalaman dengan pelatih Stoke City, Mark Hughes dengan alasan yang belum pasti. Karena pelatih berdarah Portugis itu sendiri menolak untuk memberikan keterangan terkait insiden tersebut.

Dilansir oleh The Sun, Klopp sendiri nampak frustasi pada keputusan Moss setelah wasit itu memberikan kartu merah pada Sadio Mane karena dianggap melanggar kiper Manchester City, Ederson Moraes.

© Reuters

Terjangan keras Sadio Mane kepada Ederson Moraes.

"Saya menilai tidak perlu sampai harus dikeluarkan kartu merah. Sadio tidak melihat keberadaan kiper itu di sana," ujar Klopp gusar. Dirinya juga meyakini insiden tersebut sebagai sebuah ketidakberuntungan.

Kartu merah tersebut terpaksa muncul ketika Mane yang mencoba merebut bola, namun tendangan kakinya itu mengenai Moraes hingga melukai wajah sang kiper itu.

"Kiper itu datang, dan dia mau mengambil bola tersebut," tekan Klopp lagi. "Saya harap semua orang melihat itu sebagai yang sebenarnya terjadi."