PSSI disebut tidak adil, karena menghapus regulasi pemain U-23 pada putaran kedua Gojek Traveloka Liga 1 2017. Pasalnya, kebijakan itu justru merugikan Persiba Balikpapan dan menguntungkan tim besar yang punya materi pemain senior yang bagus.

"Dengan dihapuskannya regulasi ini tentu menjadi kerugian bagi kita," kata Pelatih Persiba, Hariyadi.

"Ya makanya itu, dengan kondisi seperti itu mereka (tim lain) lebih bagus, sedangkan kita rugi."

© TRIBUN KALTIM

Bryan Cesar alias Bece saat latihan Persiba beberapa waktu lalu.

Harusnya kata Hariyadi, PSSI tetap dengan komitmen awal, setelah SEA Games regulasi tersebut kembali berlaku. Namun justru dihapus.

"Kalau memang patokannya dari awal itu setelah akhir Agustus (SEA Games) ini (tetap) berjalan sesuai konsekuensinya," ujarnya.

Kata Hariyadi, kebijakan PSSI tersebut, mengganggu persiapan Beruang Madu yang kini tengah berjuang keluar dari zona degradasi. Karena pada awal putaran kedua, Persiba melalukan perombakan dengan mendatangkan sejumlah pemain baru, termasuk pemain U-23.

Dua mantan peman Tim Nasional U-19 Hendra Sandi dan Maldini Pali dipinjam dari Sriwijaya FC. Karena Persiba ingin membentuk formasi ideal.

Kedua pemain itu masuk dalam skema dan taktik yang akan diterapakan tim pelatih. Namun PSSI tiba-tiba menghapus regulasi.

© instagram.com/persibafc_media

Anmar Almubaraki cetak gol penentu kemenangan untuk Persiba Balikpapan.

Hariyadi mengatakan, perekrutan kedua pemain itu akhirnya menjadi sia-sia. Dirinya pun terpaksa kembali mengubah formasi ideal dan taktik yang akan diterapkan.

“Kan kemarin kita ambil (Maldini dan Hendra) karena punya rencana dalam tim, tapi ternyata begini, berubah lagi regulasi,” ujarnya.

“Kita sebenarnya di pertengahan Agustus sudah saya persiapkan latihannya ini, materi pemainnnya ini, sudah siapkan pemain U-23 ini yang cadangan ini, tapi ya kita ubah lagi, karena regulasinya berubah,” tutupnya.