Dalam dua pekan belakangan, nama Satria Tama melejit menjadi bahan perbincangan masyarakat sepakbola nasional. Bukan karena mencari sensasi, kiper berusia 20 tahun itu menggebrak dengan aksi sensasionalnya selama bermain untuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 di SEA Games 2017 Malaysia.
Jatuh bangun Satria menjaga gawang Garuda Muda, julukan Timnas U-22, dari gempuran para pemain lawan. Alhasil, jaring Satria hanya dua kali berhasil ditembus sepanjang event dua tahunan itu.
Bahkan, penjaga gawang milik Persegres Gresik United tersebut sempat mengalami cedera otot betis bagian bawah di babak penyisihan SEA Games 2017 ketika menghadapi Vietnam. Namun dengan tekad yang kuat, Satria pada akhirnya dapat sembuh tepat waktu. Posisinya sempat digantikan oleh Kurniawan Kartika Ajie kala melawan Kamboja. Akan tetapi, Satria kembali diplot sebagai kiper utama di babak semifinal versus Malaysia.
“Itu saya mengalami keram yang kata dokter kurang wajar. Otot betis sampai paha tertarik. Kalau dipaksakan kemarin, kata dokter otot betis saya bisa robek. Kalau robek, penyembuhan bisa dua sampai tiga bulan. Saya sebenarnya sedih, ingin berjuang memenangkan pertandingan. Tapi dokter bilang jangan,” ucap Satria belum lama ini.
Satria mengungkapkan begitu banyak kisah manis selama menjaga gawang Garuda Muda. Buntut penampilan apik Satria di SEA Games 2017, dia ditarik masuk skuat Timnas senior yang akan menghadapi Fiji dalam laga persahabatan, Sabtu (02/09/17) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
“Sangat menyenangkan bisa bekerja keras bersama orang-orang hebat. Momen sih ada, waktu kita sedih, gembira, tapi semua itu saya nikmati,” ujar Satria.
“Rekan-rekan saya langsung kembali ke klub. Saya masih bertahan di sini sampai melawan Fiji,” tambahnya.
Berangkat dari situ, nama Satria mulai dhubung-hubungkan dengan klub lain. Ada kabar yang mencuat bahwa klub Liga Malaysia tertarik untuk menggunakan jasanya, sampai menanggapi bila mendapat tawaran dari Persebaya Surabaya.
"Banyak kabar, tapi saya fokus menyelesaikan kontrak saya dulu (dengan Persegres). Saya mau profesional ke tim dulu. Setelah selesai baru saya pikirkan. Kalau Liga Malaysia bisa bikin saya lebih bagus dan berkembang, ya saya mau. Sekarang saya mau fokus dulu saja (dengan Persegres)," ucap kiper kelahiran Sidoarjo itu.
Dalam waktu dekat, misi utama Satria adalah membawa timnya bangkit dari jurang degradasi kompetisi Gojek Traveloka Liga 1. Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu saat ini mendekam di posisi buncit dengan perolehan tujuh angka dari 21 pertandingan.
“Saya belum pikirkan. Saya fokus di Persegres. Persebaya? Saya pikir-pikir dulu. Fokus di tim saya sampai akhir musim,” tutup Satria.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom