Ismed Sofyan baru saja menyelesaikan kursus lisensi C AFC yang digelar di Nirwana Sawangan Park, Depok, 12 hingga 24 Agustus lalu. Penggawa Macan Kemayoran itu mengungkapkan beberapa ilmu baru yang didapatnya selama mengikuti kursus lisensi C AFC.
“Yang pasti dapat ilmu ini jadi ilmu baru buat saya. Saya yang biasanya jadi pelaku sekarang belajar jadi pelatih, saya rasa berbeda jauh. Sepakbola saat kita tidak punya ilmu repot,” ujar Ismed.
“Artinya kita harus tahu basic awal dari sepakbola itu, struktur apa yang harus dipersiapkan, kita harus maintain dari usia dini,” tambahnya.
Ismed mengakui tak mudah untuk mengikuti beberapa pelajaran di sesi kursus kepelatihan tersebut. Namun pemain kelahiran Aceh 38 tahun silam itu mengaku mendapat banyak ilmu berharga yang akan menunjang kemampuannya jika memutuskan menjadi pelatih saat pensiun sebagai pesepakbola nanti.
Lalu sudah siapkah Ismed Sofyan untuk meninggalkan lapangan hijau sebagai pesepakbola dan memulai jalan barunya menjadi pelatih?
“Kalau dibilang susah, susah-susah gampang kalau gampang kan ini sepakbola di profesi saya tapi kan ini jadi coach harus punya koreksi mental untuk tahu kesalahan dari anak didik. Kita eksis di tingkat (pemain) 14 sampai 17 tahun,” jelas Ismed.
“Kalau bagus mungkin bisa rekomendasi ke B AFC. Dari dulu ingin ikut (kursus kepelatihan) tapi belum ada izin dari klub. Tapi yang jelas (untuk jadi pelatih) saya masih mau main dulu saat ini,” tutupnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom