Arema FC juga merasa tidak puas dalam menyikapi hasil imbang 3-3 saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-22 Gojek Traveloka Liga 1 2017 di Stadion Kanjuruhan, semalam. Tim berlogo kepala singa itu bahkan nyaris kalah jika saja tak mendapat dua penalti dari wasit Adi Riyanto.
Cristian Gonzales dkk memulai laga dengan cara yang salah. Sepanjang 14 menit awal, Arema FC bahkan harus kecolongan tiga gol sekaligus melalui tiga shooting Willem Jan Pluim, Ferdinand Sinaga, dan Pavel Purishkin.
Namun, Arema FC akhirnya mendapatkan momen kebangkitan ketika wasit asal Kendal itu menunjuk titik putih di menit ke-58. Juan Pablo Pino yang maju sebagai eksekutor sukses memperkecil skor, dilanjutkan lesakan Dendi Santoso lima menit setelahnya.
Marquee Player kebangsaan Kolombia itu menjadi pahlawan Arema, setelah kembali membobol gawang PSM yang dikawal Rivky Mokodompit di menit ke-69 melalui penalti.
"Secara hasil saya cukup kecewa hanya bisa mendapat satu poin. Kami minta maaf kepada Aremania," tutur Joko "Gethuk" Susilo usai pertandingan.
Ditambahkannya, Arema FC sebenarnya layak untuk menang jika saja wasit menjalankan rule of the game seperti yang seharusnya. Ketika skor sudah imbang 3-3, Arema gagal mendapatkan penalti yang ketiga setelah Dedik Setiawan dijatuhkan di kotak penalti.
Sebelumnya, keputusan Adi Riyanto yang hanya mengganjar Rivky Mokodompit dengan kartu kuning juga patut menjadi pertanyaan, lantaran pelanggaran kiper PSM itu tergolong keras saat menghentikan laju Dedik di kotak penalti.
“Sebenarnya kami bisa menang. Kalau...Kalau...," ucapnya dengan nada setengah lirih.
"Meskipun ada tujuh atau lima kali penalti, kalau sesuai rule ya memang penalti kalau menurut saya," tambah suksesor Aji Santoso tersebut.
Hasil ini pun tak mengubah posisi Arema yang tetap berada di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan catatan 34 poin, terpaut dua angka dari Persija Jakarta yang berada di atasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom