Robert Rene Alberts masih memendam rasa kesal dari laga kontra Persija Jakarta, Selasa (15/08/17) lalu. Diketahui, laga yang berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi tersebut memunculkan sejumlah keputusan kontroversial dari pengadil lapangan.
Wasit asal Iran, Bonyadifari Mooud yang memimpin pertandingan menganulir gol Willem Jan Pluim pada menit ke-82 lantaran dinilai lebih dulu terjadi handsball. Tak hanya itu, pemain asal Belanda tersebut juga diberi kartu kuning karena dinilai melakukan protes berlebihan.
Kartu kuning tersebut membuat pemain berstatus marque player di Tim Juju Eja tersebut harus absen kontra Perseru Serui di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Rabu, (21/08/17) mendatang akibat akumulasi kartu.
Pelatih PSM ini pun berharap PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dapat memutihkan kartu kuning yang didapat pemainnya tersebut.
"Ini bukan persoalan kita bermain tanpa Will Jan karena kita telah melakukannya, ini soal kenapa kita bermain tanpa Will Jam karena keputusan wasit tidak tepat, kartu kuning seharusnya ditarik kembali," kata, Robert di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (19/08/17).
- Wasit Asing Asal Iran di Laga Persija vs PSM Dianggap Merampok Gol Kemenangan Wiljan Pluim
- Ogah Terkecoh 'Sihir' Wiljan Pluim, Persija Waspadai 11 Pemain PSM
- Persela 0-1 PSM: Gol Telat Pluim Bungkam Tuan Rumah!
- Reinaldo Disokong Wiljan Pluim Semasa di PSM, Bagaimana di Persija?
- Bukan Wiljan Pluim, Persija Siap Menggeliat di Bursa Transfer
- Wiljan Pluim Diincar Persija, PSM Patok Harga
- Wiljan Pluim: Saya Diuntungkan dengan Kartu Merah Sandi Sute
Robert yang turut diusir dari bench pelatih akibat protes kerasnya mengaku sulit melupakan insiden tersebut. Robert berharap wasit asal Iran tersebut menyampaikan permintaan maaf pada publik akibat keputusan salahnya.
"Wasit membuat kesalahan dan menghukum pemain untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Dia seharusnya membuat pernyataan maaf kepada publik, " keluhnya.
Robert berharap wasit yang kontroversial seperti itu diberi hukuman, bukannya dibiarkan. Jika dibiarkan, wasit seperti itu dikatakan dapat membuat klub gagal meraih prestasi, termasuk PSM Makassar yang dilatihnya.
"Keputusan wasit seperti ini bisa saja membuat kami kalah, gagal juara. Namum wasit melenggang begitu saja tanpa ada hukuman," pungkasnya.