Hasil imbang 2-2 melawan Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (15/08/17), tidak membuat PSM Makassar puas. Tim berjuluk Juku Eja itu mengklaim seharusnya mereka bisa meraih kemenangan.
Pelatih Juku Eja, julukan PSM, Robert Rene Alberts menyebut kemenangan timnya dirampas oleh wasit asal Iran, Bonyadifard Mooud. Bukan tanpa sebab, arsitek asal Belanda tersebut gundah kala gol Wiljan Pluim di menit-menit akhir dianulir karena dianggap sang pemain menyentuh bola dengan tangan terlebih dahulu sebelum menendang bola.
Tidak tanggung-tanggung, Rene mengutarakan kekecewaannya dengan menyebut sang pengadil pertandingan berasal dari negara antah-berantah. Mengingat, PSM sempat unggul 2-0 terlebih dahulu di babak pertama.
“Kekecewaan terbesar saya adalah wasit antah-berantah di bawah standar. Apa yang kita butuh adalah teknologi VAR (Video Asisstant Refferee). Saya percaya setelah 30 tahun karier saya sebagai pelatih, saya tahu permainan di sini,” ucap Rene pada sesi konferensi pers usai pertandingan di Stadion Patriot, Selasa (15/08/17).
“Misalnya nanti VAR sudah digunakan, kita seharusnya tidak mendapat penalti dan gol Pluim akan sah. Kekecewaan terbesar saya ketika Pluim mendapat kartu kuning dari wasit padahal tidak melakukan apapun,” tambah arsitek 62 tahun itu.
Namun, Rene tetap mensyukuri hasil yang didapatkan timnya pada dua partai tandang berturut-turut. Sebelum ditahan imbang Persija, PSM sukses mempermalukan Persela Lamongan dengan skor 1-0 di kandang lawan.
“Saya kira dalam dua pertandingan away kita mendapat empat poin sudah bagus untuk kita. Namun kalau lihat hasil seri ini padahal sempat unggul 2-0, tentu kita kecewa,” tutup Rene.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom