4 Kebodohan Terparah Barcelona Usai Boyong Paulinho
Bayangkan saja saat sebuah klub ngebet mendatangkan pemain A dan B, namun yang direkrut justru pemain Z. Well, orang yang tak suka sepakbola pun akan dengan cepat mengklaim klub tersebut salah dalam merekrut pemain.
Dalam kasus Paulinho, jelas-jelas Barcelona tak membutuhkan pemain berotot dan tampak lebih mengandalkan fisik seperti Paulinho di skuat utama mereka. Karakter Paulinho sama sekali tak masuk dalam kriteria pemain yang dibutuhkan El Barca.
Sejak era Xavi Hernandez berakhir dan mungkin sebentar lagi Andres Iniesta gantung sepatu, sosok pemain yang tepat mengisi lapangan tengah El Barca hanyalah gelandang jenius dan punya visi bermain tinggi. Sebut saja misalnya Philippe Coutinho, Christian Eriksen, hingga Marco Verratti.
Ketiga pemain di atas memenuhi segala kriteria dari ujung kaki ke ujung rambut untuk mengisi satu tempat di lini tengah Barcelona. Sayangnya, Blaugrana tak melakukan perjuangan ekstra keras untuk mendapatkan tanda tangan ketiganya.
Paulinho bukanlah sosok pemain yang jago passing seperti Xavi, Iniesta, dan sederet pemain Barcelona lainnya. Tak hanya itu, secara permainan, Paulinho bukanlah sosok yang bisa memaksimalkan posisi bermainnya dengan fleksibilitas tinggi.
Yang lebih miris lagi, baru-baru ini Xavi pernah angkat bicara soal sosok pemain yang bisa menggantikan perannya di skuat utama dan memiliki DNA Barcelona. Xavi memberi kode jelas bahwa Barcelona harus merekrut pemain seperti Jean-Michael Seri, gelandang Nice.
-Menurut pengakuan langsung dari Xavi, Seri merupakan sosok playmaker cerdas. Pemain berusia 26 tahun itu memiliki segala kelengkapan atribut untuk menjadi gelandang Barcelona setelah era Xavi. Passing-passing apiknya dilengkapi dengan visi bermain tinggi dinilai layak menjadi bagian dari Barcelona.
Sayangnya sekali lagi, Barcelona ternyata tak lebih pandai melihat kelebihan Seri dan mengiyakan pengakuan Xavi. Dengan kehadiran Paulinho, Barcelona juga seperti mengabaikan gelandang-gelandang berkelas lainnya seperti Sergi Roberto, Sergi Samper, dan Denis Suarez yang usianya jauh lebih muda dan apalagi mereka adalah jebolan La Masia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom