Laga pekan ke-18 Gojek Traveloka Liga 1 antara Persib Bandung vs PS TNI, Sabtu (05/08/17) di Stadion Si Jalak Harupat, rupanya masih menyisakan cerita tersendiri. Selain ada beberapa fakta menarik yang terjadi, keberadaan wasit asing yang bertugas pun menyita perhatian.
Laga Persib vs PS TNI memang menjadi pertandingan perdana di Liga 1 yang dipimpin oleh perangkat pertandingan dari mancanegara terapatnya dari Australia. Tiga wasit yang bertugas adalah Shaun Robert Evans (wasit tengah) ditemani dua wasit garis, Wilson Kenneth Brown dan George Lakrindis.
Dalam laga yang dimenangkan Persib Bandung dengan skor 3-1 itu, wasit Shaun Robert mengeluarkan lima kartu kuning. Penampilan ketiga wasit asing itu pun dianggap sukses karena sangat jarang terlihat pemain melakukan protes berlebihan.
Namun, jika diperhatikan lebih detail, ada penampilan fisik yang berbeda dari ketiga wasit itu, terutama dalam hal penggunaan alat bantu komunikasi. Wasit Shaun Robert Evans serta dua asistennya, Wilson Kenneth Brown dan George Lankrindis terlihat menggunakan earphone dan mikrofon tanpa kabel (wireless) untuk menunjang kinerja mereka selama memimpin laga.
Penggunaan alat komunikasi itu sejatinya merupakan hal yang lazim di kancah sepakbola internasional. Akan tetapi hal itu menjadi yang pertama kali di Liga 1 bahkan di Liga Indonesia.
Penerapan alat komunikasi itu rupanya merupakan inisiatif ketiga pengadil lapangan asal Negeri Kangguru itu. Mereka dikabarkan membawa dan mempersiapkannya secara khusus alat komunikasi tersebut untuk dipakai di pertandingan perdana dari putaran kedua Liga 1.
Wasit tengah, Shaun Robert Evans menjelaskan kalau ia sudah terbiasa menggunakan alat komunikasi itu pada level internasional dan liga domestik di Australia.
"Kita sudah terbiasa menggunakan alat komunikasi ini pada level kompetisi internasional, Asia dan liga domestik," ungkap Evans seperti dilansir dari laman resmi Persib.
Dilansir laman resmi federasi tertinggi sepakbola Eropa (UEFA), penggunaan alat komunikasi pada sepakbola pertama kali diuji pada tahun 2006 di babak 16 besar Liga Champions Eropa. Mereka sengaja menguji alat ini pada pertandingan dengan tensi tinggi.
Laga yang dipilih UEFA untuk uji coba alat ini antara lain, Bayern Munchen vs AC Milan, PSV Eindhoven vs Olympique Lyon, dan Ajax Amsterdam vs Inter Milan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom