Persegres Gresik United harus pulang tanpa angka saat menghadapi tuan rumah Semen Padang pada pekan ke-18 Gojek Traveloka Liga 1 2017. Bermain di Stadion Haji Agus Salim, Persegres takluk dengan skor telak 1-4 dari Semen Padang.
Pelatih Persegres, Hanafi, mengaku sangat kecewa usai timnya dikalahkan Semen Padang. Ia pun menyoroti kinerja wasit dan menganggap sang pengadil lapangan, terutama asisten wasit pada laga saat itu tertidur saat memimpin pertandingan.
“Sangat kami sayangkan wasit garis yang mengantuk, kenapa tidak tidur saja sekalian,” ujar Hanafi usai pertandingan, menyayangkan keputusan wasit yang tetap mensahkan gol keempat Kabau Sirah yang diciptakan pemain pengganti, Tambun Naibaho.
Meski sebelum gol keempat yang tercipta pada menit ke-89 itu timnya sudah ketinggalan 3-1, Hanafi tetap tidak puas atas keputusan hakim garis yang tak mengangkat bendera offside terhadap Tambun, sehingga membuat timnya makin terpuruk.
Penampilan Persegres sendiri sepanjang Liga 1 2017 memang jauh dari harapan. Dari 18 pertandingan, mereka baru mencatatkan sekali kemenangan dan empat hasil imbang. Rekor buruk tersebut yang kemudian membuatnya masih terpuruk di peringkat dua dari bawah.
Selain menuding wasit tertidur, Hanafi juga menjelaskan bahwa banyaknya pemain muda di timnya jadi salah satu penyebab kekalahan timnya atas Semen Padang.
“Kami sebenarnya cukup mampu mengimbangi permainan Semen Padang di babak pertama. Tapi, karena di tim ini masih banyak pemain muda, kami goyah di babak kedua. Pemain-pemain itu bagus tapi masih labil,” ujar Hanafi.
Dia mengakui, putaran kedua Liga 1 ini akan menjadi lebih sulit bagi Persegres. Pasalnya pada bursa transfer, mereka harus kehilangan tujuh pemain.
“Ya memang kami sedang banyak masalah apalagi tujuh pemain yang keluar membuat performa menurun. Manajemen sudah mengupayakan terhadap tujuh pemain tersebut untuk bertahan, namun mereka tidak mau sehingga kami tidak bisa menahannya,” jelasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom