Gelaran kualifikasi Piala Asia U-23 telah usai dan Tim Nasional (Timnas) U-22 Indonesia gagal ke putaran final di China pada 2018 mendatang. Meski demikian, perjalanan Skuat Garuda Muda ternyata menyisakan satu cerita di mana gelandang Asnawi Mangkualam mendapatkan sanksi dan denda dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Sanksi dan denda yang didapat Asnawi dikarenakan kartu merah yang diterima gelandang milik PSM Makassar itu saat berhadapan dengan Malaysia pada 19 Juli lalu. Asnawi dianggap melakukan pelanggaran Pasal 48 tentang Kode Etik dan Disiplin AFC.
Ketika itu, Asnawi langsung dikartu merah wasit Jarred Gillett asal Australia karena dianggap melakukan pelanggaran keras kala menjatuhkan pergerakan pemain Malaysia, Sean Eugene Selvaraj di babak kedua. Buntutnya, Asnawi kemudian mendapat hukuman dari AFC berupa larangan bermain dalam dua pertandingan serta denda 1.000 dolar AS atau setara Rp13,3 juta.
Dalam keterangan resminya, AFC menjelaskan kalau hukuman larangan tanding dalam dua laga beruntun, sudah dijalani Asnawi, yakni masing-masing ketika Timnas U-22 melawan Mongolia (21/07/17) dan Thailand (23/07/17). Dengan demikian, Asnawi tinggal menyisakan satu sanksi lagi, yakni membayar denda.
Namun, hingga saat ini belum juga diketahui apakah PSSI sudah turun tangan membayar denda tersebut atau belum. Sementara itu, dalam keterangan resminya, AFC memberikan tenggat waktu sekitar 30 hari sejak sanksi dijatuhkan, yakni terhitung mulai, Jumat (21/07/17) lalu saat sidang dilakukan.
Lebih lanjut AFC juga memperingatkan Asnawi agar tidak mengulangi pelanggaran yang sama. Jika saja dilanggar maka, si pemain kemungkinan mendapat hukuman lebih berat.
Rupanya, Asnawi Mangkualam tidak sendirian mendapat sanksi. AFC juga menjatuhkan sanksi yang sama pada pemain Timnas Singapura U-22, Muhammad Zharfan Bin Rohaizad. Hal itu terjadi usai Zharfan terlibat insiden saat melawan Myanmar 19 Juli lalu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom