Baru-baru ini, bomber andalan Chelsea, Diego Costa digosipkan menerima kabar melalui pesan singkat (SMS) dari Antonio Conte. Isinya kurang lebih mengenai status masa depannya di Stamford Bridge, di mana disinyalir striker berusia 28 tahun tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi musim depan.
Sebelumnya, penyerang berkebangsaan Spanyol kelahiran Brasil itu mengatakan kepada wartawan bahwa Conte memang telah menyingkirkannya dari rencana The Blues musim depan. Costa bahkan membeberkan jika 'pengusiran' itu dilakukan dengan cara yang tidak mengenakkan.
"Telpon genggang saya menerima pesan pendek (SMS) dari Conte. Dia mengatakan jika saya sudah tidak masuk dalam rencana kerjanya musim depan. Menurutnya, saya berkelakukan buruk tahun ini," kata esk striker Atletico Madrid tersebut usai membela Timnas Spanyol melawan Kolombia seperti dilansir AS.
Baca juga: |
---|
"Sudah saya teruskan (SMS tersebut) ke beberapa pengurus klub. Jelas bahwa pelatih tidak menginginkan saya lagi. Jadi saya akan di-list di bursa transfer dan siap bermain bagi klub lain musim depan. Jika pelatih mengusir Anda, maka tidak ada pilihan lain. Anda harus pergi," bebernya.
Terlepas dari sikap yang ditunjukkan oleh Conte, Costa sebenarnya beruntung tidak serta merta dipecat. Ia hanya akan ditempatkan di bursa transfer karena jasanya dinilai sudah tidak diperlukan lagi, bukan diputus begitu saja.
Namun tetap saja, bagi seorang bomber andalan sekaligus top skor klub yang memiliki andil besar dalam memberikan gelar juara Liga Primer Inggris, perlakuan yang ia terima sangatlah tidak etis.
Jauh sebelumnya, cerita mengenai pemecatan melalui pesan singkat atau email pernah menimpa sejumlah pemain. Berikut ini, INDOSPORT merangkum empat pemain yang pernah mendapatkan perlakuan menyakitkan tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom