Esti Puji Lestari, Penerus RA Kartini di Lapangan Hijau
Dibentuknya tim Persijap Kartini menimbulkan pertanyaan dari para pecinta sepakbola Indonesia. Pembentukan tim itu pastinya mengeluarkan investasi yang cukup besar sedangkan pemasukan tidak ada sama sekali. Apalagi selama ini tidak ada kompetisi resmi yang berkelanjutan untuk menaungi para pesepakbola wanita. Bahkan pembinaan dari pemerintah juga sangatlah minim.
Namun ternyata Esti memiliki tujuan lain dengan membentuk tim Persijap Kartini. Tujuan utamanya bukanlah untuk mencari keuntungan dari tim wanita yang dibentuknya. Akan tetapi lebih kepada pembinaan para pemain wanita yang memiliki bakat dan minat di bidang sepakbola.
Pada awal dibentuk, ia khawatir Persijap Kartini akan sepi peminat. Namun keadaan justru berbalik, pesepakbola Putri yang ikut seleksi justru di luar dugaan. Awalnya ada sekitar 30 pemain yang lolos seleksi, namun Seiring berjalannya waktu jumlah pemain yang lolos menjadi 100 orang.
Membina 100 pemain bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Pengeluaran untuk operasional, hingga pembelian apparel tentunya cukup besar. Tapi bagi Esti, pengeluaran yang besar tidak menjadi masalah yang berarti. Hal yang terpenting adalah anak-anak asuhnya itu bisa dibina menjadi pemain yang lebih baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia rela mengeluarkan kocek pribadi untuk belajar ke sejumlah tim raksasa di Eropa. Salah satu tim yang disambangi adalah Atletico Madrid.
Di sana, ia belajar mengenai kepelatihan, pembinaan para pemain, dan seluk-beluk manajemen tim. Bahkan pada Agustus mendatang, ia berakal mendatangkan tim utama Atletico Madrid Wanita untuk melakukan pertandingan persahabatan dengan para pemain Persijap Kartini.
"Mereka mau bermain sepakbola saja sudah Alhamdulillah, minat mereka harus kita dukung dengan pembinaan yang tepat," ujar Esti kepada INDOSPORT.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom