Pelatih yang akrab disapa Milo itu  terus mencoba berbagai taktik guna mewujudkan target kemenangan saat Arema Cronus menjamu Persija, di Stadion Kanjuruhan, Minggu (19/06/16).

Milo juga beberapa kali mencoba opsi menduetkan Gonzales dan Gustavo Giron untuk menambah daya serang sekaligus memperbanyak peluang gol. Hal itu terlihat dalam sesi latihan tim Singo Edan.

"Kami terus mematangkan taktik dan formasi. Memasang lebih banyak striker juga masuk dalam pertimbangan untuk menambah tim ini lebih agresif," tutur pelatih 51 tahun itu.

Gonzales saat berlatih bersama tim Arema pasca cedera tulang rusuk.

Milo memang tengah gundah lantaran timnya masih minim mencetak gol. Saat mengalahkan PSM Makassar pekan lalu, hanya satu gol yang tercipta dari sekian banyak peluang. Bahkan, satu-satunya gol itu, dibukukan Sunarto yang turun dari bangku cadangan.

Persija di mata Milo, punya pertahanan yang bagus dan lebih efektif dalam hal serangan. Buktinya, Arema hanya menang tipis satu gol dari dua kali bertemu tim Macan Kemayoran pada dua laga di turnamen Piala Bhayangkara dan sekali uji coba di Malang.

"Persija tentu saja tim bagus. Mereka kuat sejak ditangani pelatih baru. Kondisi saat ini dengan pra musim tentu saja berbeda," kata pelatih kebangsaan Bosnia-Herzegovina itu.

Alhasil, jika duet Gonzales-Giron benar terwujud, hal itu adalah untuk petama kalinya pada musim ini. Pasalnya, kehadiran Giron memang awalnya bertujuan sebagai pendamping El Loco karena punya tipikal permainan yang berbeda.

Giron kemungkinan akan berduet untuk pertama kalinya dengan Gonzales saat lawan Persija.

Namun, dengan cederanya El Loco, Giron kemudian menjadi pilihan pertama untuk mengisi pos lini depan Arema sejak pekan kedua melawan Madura United.

"Peluang siapa saja yang main masih akan diputuskan pada persiapan satu hari jelang pertandingan. Jadi, semua opsi masih bisa dipilih," pungkasnya.