Oliver Kahn (PART I): Cita-cita, Mimpi, dan Tangisan Pilu
Kegemilangan karier Khan terus berlanjut. Setapak demi setapak, Kahn dapat meraih sebuah mimpi yang diidamkannya ketika masa kecil.
Kahn yang bermain apik bersama Bayern membuat timnas Jerman membutuhkannya di ajang Euro 1996. Ia pun menjadi bagian skuat Jerman kala tampil di turnamen paling bergengsi daratan Eropa yang terselenggara di Inggris tersebut.
Kiper yang saat itu berusia 27 tahun menyambut panggilan tersebut dengan suka cita. Ia akhirnya dapat membela timnas Jerman di ajang bergengsi internasional.
Sayang, Kahn kembali gagal bersaing dengan sang seniornya, Andreas Koepke. Ia hanya setia duduk di bangku cadangan.
-Meksi begitu, Kahn sangat bahagia bisa memperkuat Der Panzer. Namanya tercatat dalam sejarah era emas sepakbola Jerman saat itu.
Oliver Kahn bersama skuat timnas Jerman berhasil menjuarai Euro 1996.
Ia berhasil menjadi bagian Jerman menjadi juara Euro 1996. Saat itu, Tim Panzer mengalahkan Republik Ceko dengan skor 2-1.
Sepulang dari Euro, Kahn mempunyai ambisi untuk bisa menjadi kiper utama Jerman. Salah satu hal yang dapat mewujudkan hal tersebut adalah jam terbang Kahn bersama Bayern. Artinya, Kahn harus tampil lebih baik lagi dan mengukir banyak prestasi bersama Bayern.
Keringat yang mengucur deras serta sikap pantang menyerah masih menjadi senjata Kahn. Hari demi hari dilewatinya bersama Bayern.
Kahn akhirnya mampu mempersembahkan gelar pertama Bundesliga untuk Bayern pada musim 1996-1997. Semusim kemudian, ia mempersembahkan gelar Piala Jerman DFB Pokal.
Lalu, Kahn kembali mempersembahkan gelar Bundesliga pada musim 1998-1999. Serta, gelar Piala Super Jerman pada tiga kali berturut-turut (1997, 1998, dan 1999).
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom