Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan bahwa lapangan tersebut merupakan tindak lanjut dari proposal yang diajukan PSSI pada 2013 kepada Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang kemudian disetujui menjadi bagian dari FIFA Goal Project.
Direktur Sarana dan Infrastruktur PSSI Chandra Solehan mengatakan, proses pengerjaan lapangan tersebut membutuhkan waktu lima bulan dan digarap langsung oleh kontraktor dari Edel Grass, perusahaan pemenang tender FIFA.
"Ya benar. Renovasi lapangan seluas 1,1 hektare itu selesai pada H-1 Idul Fitri," tuturnya.
Menurut dia, proses pengerjaan lapangan tersebut membutuhkan banyak pekerja.
"Kalau pada saat penggelaran karpet rumput sintetisnya butuh 13 orang pekerja. Pengawas proyek asal Belanda yaitu Mr. Martin dan Pieter Rook juga sempat datang, mereka pulang saat Lebaran," kata Chandra.
Soal perlindungan dan perawatan, Chandra menjelaskan bahwa pihaknya telah memasang pagar dan "sprinkler" untuk penyiraman.
"Perawatannya dalam sehari harus dua kali disiram. Setiap hari juga harus disapu, kemudian diratakan infilnya menggunakan alat khusus yang ditarik dengan mobil traktor," ujarnya.
Direktur High Performance Unit (HPU) PSSI Demis Djamaoeddin juga menegaskan bahwa pentingnya perawatan untuk lapangan yang baru jadi tersebut.
"Lapangan ini masih perlu perawatan dan harus selalu dirawat setiap hari, karena kotoran tiap hari selalu banyak sekali dan juga rumput sintetis ini peka terhadap kotoran," ujarnya.
Kini, lapangan sintetis berstandar internasional itu siap digunakan untuk latihan timnas Indonesia.
Penyelesaian renovasi lapangan sepak bola itu semakin melengkapi fasilitas di dalam komplek Pusat Pelatihan Timnas Usia Muda. PSSI sendiri sebelumnya sudah membenahi ruangan-ruangan lain di komplek tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom