Pelatih yang pernah membawa tim nasional Indonesia U-19 juara AFF Cup U-19 pada 2913 itu datang ke kantor PSSI untuk memberikan klarifikasi terhadap pernyataannya di sejumlah media massa Bali. Indra Sjafri disebut-sebut mengungkapkan pernyataan keras yang bunyinya menyamakan PSSI dengan PKI.

"PSSI sama saja dengan PKI," ucap Indra Sjafri seperti ditulis beberapa media massa di Bali.

Namun, setelah menemui pihak PSSI, Indra Sjafri, mengklarifikasi kalau isi substansial pernyataan tersebut tidak sebagai mana apa yang diutarakan. Atau dalam bahasa keseharian yang dikenal, dalam pemberitaan tersebut terjadi erosi fakta atau dalam bahasa ungkapan lain berita tersebut telah dipelintir maknanya.

"Sebagai seorang profesional saya tidak akan membela kedua belah pihak. Saya menyampaikan pemaparan saya ke kedua belah pihak mengenai situasi sepakbola saat ini.
Akan tetapi hanya pemaparan salah satu sikap saja yang dikutip, jadi pemberitaan itu, tidak sebagaimana adanya, terlebih saya tidak pernah berucap menyamakan PSSI," jelas Indra Sjafri.

Akan tetapi, pelatih yang kini berusia 52 tahun itu juga menyatakan tidak akan menuntut media massa yang bersangkutan. Alasannya, Indra Sjafri menjelaskan, karena tidak mau memperkeruh persoalan.

"Saya hadir di sini supaya situasi tidak menjadi polemik, saya tidak nyaman dengan situasi ini, saya tidak akan melakukan apa-apa terhadap media terebut. Terlebih media terdebut memanfaatkan situasi," tambahnya

Lebih lanjut, Indra Sjafri memaparkan pembelaan mengenai pembenaran sikapnya, bahwa dia tidak mungkin melakukan hal yang merugikan diri sendiri. "Saya dibesarkan federasi dan saya menjelekan federasi," tutur pelatih kelahiran Sumatera Barat itu.

Dalam pemaparannya kepada sejumlah rekan-rekan media, Indra menyampaikan telah bertemu langsung dengan Ketua umum PSSI, La Nyall Mattalitti untuk mengklarifikasi masalah ini. Terkait klarifikasi Indra Sjafri, belum ada tanggapan maupun reaksi lanjutan dari PSSI.