Lee Zii Jia Berulah Lagi, Bentuk Pokja Olimpiade Sendiri Saingi Kemenpora Malaysia
INDOSPORT.COM – Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, kembali membuat heboh. Dia memutuskan keluar dari program Road to Gold yang dibentuk Kemenpora Malaysia.
Dengan keputusannya ini, mantan juara All England tersebut memutuskan berlatih dengan timnya sendiri dalam upaya lolos ke Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Melansir dari The Star, Lee Zii Jia merilis pernyataan resmi soal keputusannya setelah timnya Team LZJ bertemu secara daring dengan sekretaris Road to Gold (RTG) .
Lee Zii Jia menjadi atlet Malaysia pertama yang menolak gabung program ini di saat kebanyakan atlet berjuang keras bisa masuk ke sana.
Padahal program RTG ini menawarkan fasilitas menggiurkan, mulai dari gaji bulanan, dukungan sport science dan penggunaan fasilitas olahraga.
Dengan keluar dari program RTG ini, Lee Zii Jia akan melanjutkan kepelatihannya menuju Olimpiade di bawah arahan Wong Tat Meng dan asisten Liew Daren.
Meski memutuskan hengkang dari RTG, namun Lee Zii Jia melalui Team LZJ menegaskan pihaknya akan tetap bekerja dengan pejabat terkait demi lolos Olimpiade Paris.
Diantaranya Menteri Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Malaysia, Dewan Olahraga Nasional dan Institut Olahraga Nasional di negara tersebut.
Lee Zii Jia saat ini berada di urutan ke-11 pada klasemen Race to Paris (kualifikasi Olimpiade Paris cabang olahraga bulutangkis yang dirilis BWF).
Mantan tunggal putra no.2 dunia tersebut harus bisa mempertahankan tempatnya di 16 besar sektor tunggal putra hingga April 2024 untuk memastikan tiket ke Olimpiade Paris.
1. Lee Zii Jia Beri Pukulan Telak untuk Kemenpora Malaysia?
Keputusan Lee Zii Jia berlatih dengan timnya sendiri demi lolos Olimpiade Paris memang jadi tamparan keras untuk Kemenpora Malaysia yang membentuk program Road to Gold.
Padahal, Lee Zii Jia beberapa kali mendapat dukungan langsung dari Kemenpora, khususnya oleh Hannah Yeoh selaku Menpora, ketika berselisih paham dengan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
Hannah Yeoh yang juga merupakan salah satu ketua Komite RTG berkomentar bahwa pihaknya tidak akan memaksa atlet manapun untuk setuju mengikuti program RTG.
“RTG merupakan fasilitas yang kami buat untuk membantu memberikan dukungan tambahan bagi para atlet yang akan berangkat ke Olimpiade Paris 2024,” tutur Hannah Yeoh dilansir dari Bernama.
“Kami juga menyatakan bahwa RTG adalah platform bagi kami untuk menghapus semua birokrasi yang ada sebelumnya,” lanjutnya.
Sementara peraih tiga kali medali perak bulutangkis Olimpiade, Lee Chong Wei, megaku heran dengan keputusan Lee Zii Jia keluar dari program RTG.
“Semua orang ingin menjadi bagian dari RTG ini tapi saya rasa Zii Jia berbeda. Kami harus menghormati keputusan tersebut tetapi RTG akan terus berjalan,” kata Chong Wei.
Di sisi lain, koordinator RTG, Datuk Stuart Ramalingam mengatakan bahwa ini menjadi hal prerogative Lee Zii Jia memilih jalan yang cocok demi lolos ke Olimpiade.
“Keputusan Zii Jia tidak akan mempengaruhi program kami karena kami tidak dirancang semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya saja. Kami bertanggung jawab atas semua atlet berdedikasi lainnya dalam program ini,” kata Stuart.
Tim RTG sendiri terdiri dari atlet-atlet berpotensi menyumbang medali Olimpiade Paris 2023. Di antaranya, pesepeda Azizulhasni Awang, penyelam Pandelela Rinong, Nur Dhabitah Sabri.
Dari bulutangkis, tim ini diperkuat ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik, ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dan ganda campuran Chen Tan Jie/Toh Ee Wei.