3 Drama Terpanas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Ada yang Rugikan Indonesia
INDOSPORT.COM - Mari mengupas sejumlah kejadian panas terjadi di Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau BWF World Championships yang meninggalkan kenangan cukup membekas.
Diketahui, Kejuaraan Dunia Bulutangkis sudah digelar sebanyak 27 kali. Tahun 2023 ini, Kejuaraan Dunia Bulutangkis akan menjadi penyelenggaraan ke-28.
Diadakan pertama kali sejak 1977, Kejuaraan Dunia Bulutangkis tentunya meninggalkan drama-drama membekas dari pahit hingga manis.
Apalagi mengingat Kejuaraan Dunia Bulutangkis adalah turnamen grade satu yang pastinya para atlet rela saling senggol demi menyabet medali terbaik.
Menurut pantauan INDOSPORT, setidaknya ada tiga drama paling panas yang terjadi di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
1. Drama Drawing Ulang 2019, Indonesia Dirugikan
Kembali ke tahun 2019 silam, ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis saat itu digelar pada 19 sampai 25 Agustus di St.Jakobshale, Basel, Swiss.
Drama terjadi kala BWF harus melakukan drawing ulang di nomor tunggal putri akibat adanya kesalahan panitia memasukkan data awal di sektor itu.
"Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah melakukan pengundian ulang kategori tunggal putri di TOTAL BWF World Championships 2019 di Basel, Swiss.”
"Telah ditetapkan bahwa ada kekeliruan memasukkan entri data pemain. Untuk itu, BWF menyesuaikan daftar tersebut dan melakukan undian ulang," demikian pernyataan BWF.
Akibat adanya drawing ulang pada Jumat (9/8/19), banyak perubahan besar terjadi, termasuk dua wakil tunggal putri Indonesia, yakni Gregoria Mariska dan Fitriani.
Awalnya, Fitriani akan menghadapi wakil Turki, Aliye Demirbag, di babak pertama. Jika lolos ke babak dua, dia akan menghadapi atlet bulutangkis Kanada Michelle Li.
Namun usai drawing ulang, Fitriani harus bertemu Yvonne Li di babak pertama. Andai lolos ke babak dua, dia akan bertemu ratu bulutangkis Chinese Taipei, Tai Tzu Ying.
Hal yang sama dialami Gregoria Mariska. Awalnya dia mendapat status bye di babak pertama, dan akan bertemu Kirsty Gilmour atau Sabrina Jaquet andai lolos ke babak dua.
Setelah drawing ulang, Gregoria Mariska akan bertemu Busanan Ongbamrungphan atau Chloe Birch, lawan yang dianggap lebih berat.
Drama soal redrawing Kejuaraan Dunia 2019 itu sempat memanas di media sosial dan banyak badminton lovers melayangkan pro dan kontra, karena ada yang diuntungkan dan dirugikan.
1. Dugaan Match Fixing hingga Atlet Mundur Massal
2. Dugaan Match Fixing Tahun 2003
Drama panas Kejuaraan Dunia Bulutangkis juga terjadi di edisi 2003. Melansir forum Badminton Central, ada dugaan match fixing atau pengaturan skor di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
Dugaan match fixing itu menerpa dua ganda putri China, Yang Wei/Zhang Jiewen dan Gao Ling/Huang Sui di perempat final.
Dugaan kronologinya, saat itu China memiliki dua dari tiga pasangan yang menjadi unggulan di Kejuaraan Dunia 2003 di Birmingham.
Karena Yang Wei/Zhang Jiewen tidak termasuk unggulan, kekalahan telak 11-15 dan 3-15 dari Gao Ling/Huang Sui tersebut disinyalir sebagai match fixing.
Pelatih bulutangkis China diduga melakukan match fixing karena memiliki keinginan agar dua unggulannya bisa terus melaju jauh.
Apalagi andaikata Yang Wei/Zhang Jiewen yang meraih kemenangan, lawan berikutnya di semifinal sangat menyulitkan yakni RIkke Olsen/Ann-Lou Jorgensen, unggulan kedua.
Tidak diketahui pasti apakah dugaan match fixing ini benar adanya atau cuma sebatas prasangka. Namun melansir forum di Badminton Central, ketua tim dari beberapa negara dan sekretaris IBF menuduh wakil China melakukan match fixing.
3. Atlet Mundur Berjamaah di Kejuaraan Dunia 2021, Tak Ada Drawing Ulang
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 digelar di Carolina Marin Sports Palace, Huelva, Spanyol, pada 12 sampai 19 Desember.
Meski ajang ini sangat prestisus, sayangnya banyak pebulutangkis top dunia memutuskan tidak berpartisipasi karena beragam alasan. Seperti Indonesia yang hanya mengirimkan satu wakilnya, Dejan Ferdinansyah/Serena Kani.
Sementara seluruh wakil pelatnas Indonesia mundur karena pertimbangan pencegahan virus Covid-19 yang sedang massif menyebar.
Beberapa atlet dari negara lain juga memutuskan mundur seperti Chen Yufei, Wang Yilyu/Huang Dongping, Lu Ching Yao/Yang Po Han, dan masih banyak lagi.
Dengan banyaknya atlet yang mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021, drama panas terjadi kala beberapa wakil menyuarakan drawing ulang.
Hanya saja BWF selaku federasi bulutangkis dunia memutuskan untuk titak melakukan drawing atau pengundian ulang Kejuaraan Dunia 2021.
Kejadian itu langsung membuat beberapa atlet melayangkan kekecewaannya pada BWF, termasuk Hans-Kristian Solberg Vittinghus.