Gregoria Tembus 8 Besar Ranking BWF, Bukti Kebangkitan Tunggal Putri atau Masih Angan-angan?
INDOSPORT.COM - Gregoria Mariska Tunjung selangkah lagi menembus 8 besar ranking BWF. Akankah ini jadi jaminan bahwa sektor tunggal putri bulutangkis Indonesia semakin cerah?
Gregoria Mariska baru saja memastikan lolos ke semifinal Malaysia Masters 2023 setelah menaklukkan unggulan kedua asal China, Wang Zhi Yi, di angka 21-11, 21-14, Jumat (27/05/23).
Di babak empat besar kali ini, Gregoria akan bertemu dengan rival sengitnya, yakni tunggal putra peringkat 13 dunia, PV Sindhu, yang akan dihelat hari ini, Sabtu (27/05/23).
Selain melangkah ke semifinal Malaysia Masters, Gregoria juga diliputi kebahagiaan lantaran setelah ini ia akan masuk ke jajaran elite 8 besar di ranking BWF sektor tunggal putri.
Mengingat Malaysia Masters berada di level Super 500, Gregoria Mariska paling tidak akan mengantongi tambahan 6.420 poin. Dengan begitu, Gregoria diprediksi akan mengoleksi sekitar 68.000 poin.
Meski demikian, terbersit pertanyaan soal masa depan sektor tunggal putri Indonesia setelah Gregoria Mariska menembus 8 besar ranking BWF.
Sebab, sejauh ini masih belum ada satu pun pemain tunggal putri Indonesia, termasuk Putri Kusuma Wardani (Putri KW), yang bisa menyusul jejak Gregoria di papan atas dunia.
Dipahami. Gregoria yang saat ini berusia 23 tahun tengah tampil on fire dalam setahun terakhir, tepatnya setelah menjadi runner-up Australian Open 2022.
Pada tahun 2023, Gregoria Mariska juga sudah berhasil memenangkan gelar Spain Masters. Ini menjadi gelar BWF World Tour pertamanya setelah penantian selama lima tahun.
Sayangnya, hanya Gregoria seorang yang mengalami lonjakan prestasi. Sedangkan Putri KW yang sudah memasuki level senior sejak 2021 belum menunjukkan hasil signifikan.
1. Gregoria Masih Jadi Tulang Punggung
Putri KW sempat digadang-gadang memiliki masa depan cerah setelah dia berhasil memenangkan Spain Masters 2021. Namun, namanya kembali tenggelam di persaingan dunia.
Pemain berusia 20 tahun itu kembali mencuri perhatian usai menjuarai Orleans Masters 2022 tetapi performanya agak menurun lantaran jarang ikut turnamen.
Hal ini berbanding terbalik dengan mantan rivalnya di level junior, yakni An Se-young dari Korea Selatan. Peforma An Se-young justru melonjak drastis dan kini menduduki peringkat 2 dunia.
Sedangkan Putri KW mentok menduduki peringkat 38 dunia, masih cukup jauh untuk bisa menyusul Gregoria Mariska yang sudah terbang tinggi ke 10 besar ranking BWF.
Tunggal putri Indonesia juga masih memiliki Komang Ayu Cahya Dewi yang menempati peringkat 58 dunia, Ester Nurumi Tri Wardoyo (59).
Kedua pemain ini terbilang masih sangat muda. Namun untuk bisa mengejar Gregoria atau setidaknya menyalip Putri KW mereka butuh banyak jam terbang di turnamen internasional.
Rentang peringkat yang terlalu jauh antara Gregoria dengan Putri KW dan tunggal putri Indonesia lainnya menjadi PR untuk PBSI bisa mempercepat regenerasi.
Contoh saja empat sektor lainnya, di mana setidaknya ada dua hingga tiga wakil Indonesia yang mampu menempati peringkat 20 besar dunia di ranking BWF.
Misalnya di tunggal putra, ada Anthony Sinisuka Ginting (2), Jonatan Christie (7), Chico Aura Dwi Wardoyo (18), Shesar Hiren (33) dan Christian Adinata yang akan menembus posisi 40 besar dunia.
Di ganda putra, ada nomor 1 dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (6), Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (9), Bagas/Fikri (13), Kevin/Marcus (18), dan Pramudya/Yeremia (32).
Di ganda putri ada Apriyani Rahayu /Siti Fadia Silva Ramadhanti (4), Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (13), Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto (29).
Kemudian di ranking BWF ganda campuran, ada Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (10), Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari (14), dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (15).