x

Apa Kabar Kasus Peng Shuai? China Kena Boikot, Kini Mulai Muncul Titik Terang

Jumat, 14 April 2023 16:56 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Peng Shuai saat hadir di Olimpiade Beijing 2022. Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch.

INDOSPORT.COM - Masih ingatkah? Publik tenis dan WTA sempat dibuat heboh dengan kasus Peng Shuai, yang mengklaim dirinya pernah jadi korban pelecehan salah satu pejabat di China.

Untuk diingat kembali, Peng Shuai pernah membuat pengakuan, bahwa ia dipaksa berhubungan seks dengan seorang pejabat yang diduga bernama Zhang Gaoli.

Pengakuan tersebut kemudian tersebar luas melalui platform Weibo dan menjadi topik panas, baik di kalangan penggemar tenis maupun publik pada umumnya.

Ceritanya, Peng Shuai mengaku didatangi Zhang Gaoli di rumahnya untuk sekadar bermain tenis. Akan tetapi, sang pejabat malah meminta dilayani secara nafsu.

Buntut dari kasus ini pun pada akhirnya memengaruhi sektor tenis putri China, hingga membuat WTA turun tangan dan melakukan boikot.

Baca Juga

Alhasil, seluruh turnamen yang digelar di China pun ditangguhkan. Selain itu, keberadaan Peng Shuai juga sempat menjadi tanda tanya besar.

Namun tidak lama setelah menghilang, ia sempat tampil di hadapan publik dan menjelaskan bahwa banyak yang salah paham dengan perkataannya.

Baca Juga

Meski begitu, WTA tetap teguh dengan sikap mereka yang mengkhawatirkan keselamatan Peng Shuai dan kebebasannya dalam berpendapat tanpa disertai tekanan.

Akan tetapi, kini belasan bulan telah berlalu dari kejadian tersebut, WTA akhirnya menghentikan boikotnya dan mengizinkan turnamen tenis putri digelar di China.

Berdasarkan laporan sejumlah media termasuk BBC Sport, turnamen-turnamen WTA akan kembali digelar di Negeri Tirai Bambu pada bulan September mendatang.

Baca Juga

1. Update Kabar Kasus Peng Shuai

Peng Shuai saat hadir di Olimpiade Beijing 2022. Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch.

Keputusan WTA tersebut diambil menyusul langkah Pemerintah China yang konon kabarnya tidak akan menggelar investigasi terhadap kasus Peng Shuai.

Sebelumnya, pihak WTA telah meminta ototitas China untuk menyelediki kasus Peng Shuai dengan adil dan transparan, agar bisa menggelar turnamen lagi.

Akan tetapi, di tengah tanda tanya masyarakat terkait kasus ini, WTA akhirnya mengizinkan turnamen mereka digelar lagi di China.

“Pada 2021 saat Peng Shuai dengan berani tampil ke depan, WTA mengambil langkah dan melarang event-event digelar di China,” bunyi pernyataan asosiasi, dikutip dari SCMC.

“Setelah 16 bulan pelarangan dan upaya kami untuk mendapatkan hasil [investigasi], situasi ternyata tetap tidak berubah.”

Baca Juga

Pihak WTA sadar betul bahwa mereka tidak akan pernah mendapat hasil investigasi yang diinginkan, sedangkan di sisi lain ada banyak pemain yang harus dikorbankan.

Oleh sebab itu, larangan untuk menggelar turnamen pun disudahi, agar para pemain bisa kembali ke lapangan dan berkompetisi di China.

Baca Juga

“WTA menarik hukuman larangan menggelar turnamen bagi China dan agenda akan kembali bergulir pada bulan September ini,” ucap WTA.

Selama beberapa tahun terakhir, China telah menjadi tuan rumah sejumlah turnamen tenis dunia dan pernah ditunjuk sebagai penyelenggara WTA Finals 2020 di Shenzhen.

Namun sayang, acara akhir tahun tersebut harus dibatalkan akibat merebaknya pandemi Covid-19, pada Juli 2020. 

Baca Juga

2. Kabar Baik untuk Tenis China

Peng Shuai saat hadir di Olimpiade Beijing 2022. Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch.

Tentu saja, kembalinya turnamen-turnamen di China adalah kabar baik bagi para penggemar tenis di negara tersebut.

Pemerintah terkait pun kabarnya sudah melakukan langkah konkret untuk melindungi Peng Shuai dari serangan-serangan yang mungkin terjadi padanya setelah skandal tersebut.

Masih dari laporan SCMC, pemerintah mengaku telah menjaga komunikasi dengan orang-orang yang dekat dengan Peng Shuai.

Mereka pun memastikan Peng Shuai saat ini hidup dengan aman dan tenang bersama keluarganya di Beijing.

Peng Shuai sendiri sudah tidak lagi bermain di turnamen kompetitif. Namun jika bicara soal prestasi dan sepak terjangnya di olahraga tenis, ia termasuk pemain yang lumayan.

Sosok yang kini berusia 37 tahun ini pernah menjuarai turnamen Grand Slam, masing-masing di ajang Wimbledon 2013 dan French Open 2014.

Di Wimbledon 2013, ia bersama partner gandanya dari Taiwan, Hsieh Su-wei, berhasil mengalahkan lawan sulit yakni pasangan Australia, Ash Barty/Casey Dellacqua.

Kemudian di French Open 2014, Peng Shuai bersama Hsieh Su-wei menumbangkan pasangan ganda asal Italia, Sara Errani/Roberta Vinci.

Bukan hanya itu. Pasangan Hsieh Su-wei/Peng Shuai pun menjadi kampiun di WTA Finals 2012 setelah menekuk wakil Rusia, Ekaterina Makarova/Elena Vesnina.

Mantan ranking satu dunia di nomor ganda tersebut sempat menggondol perunggu di Asian Games dan dua emas masing-masing untuk nomor tunggal dan beregu.

Sumber: BBC, South China Morning Post

ChinaWTAPeng ShuaiTenisBerita Tenis

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom