Mengenang Kiprah Wang Wenjiao, Legenda Kelahiran Solo Pendongkrak Bulutangkis China
INDOSPORT.COM – Wang Wenjiao telah meninggal dunia pada Minggu (25/12/22). Namun kiprah legenda kelahiran Solo dalam membangkitkan bulutangkis China akan selalu terkenang.
Kabar duka datang dari dunia bulutangkis China. Wang Wenjiao salah satu legenda di negara tersebut telah menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 89 tahun.
Wang Wenjiao sendiri dikenal sebagai ‘Godfather’ bagi bulutangkis China. Meski dia mengawali kariernya di Indonesia, namun dia lebih banyak berjasa untuk Negeri Seribu Bambu tersebut.
Tak heran jika kepergiannya daridunia ini meninggalkan duka yang mendalam bagi bulutangkis China, termasuk salah satu muridnya Li Yongbo.
"Penghormatan untuk pelatih tercinta, Wang Wenjiao. Tanpa Anda, bulutangkis China tidak akan bisa seperti sekarang ini."
"Tanpa Anda, saya tidak bisa menjadi diri saya yang sekarang," ungkap Li Yongbo, salah satu anak didik Wang Wenjiao yang paling banyak menorehkan prestasi dunia.
Asosiasi Bulutangkis China (CBA) juga mengungkapkan rasa duka mendalam atas kepergian sang legenda, Wang Wenjiao.
"Wang Wenjiao telah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk bulutangkis China," bunyi pernyataan CBA dalam rilisnya.
"Sebagai perintis bulutangkis China, ia mengabdikan seluruh hidupnya untuk pengembangan olahraga," lanjutnya.
"Kematian Wang Wenjiao merupakan kehilangan besar bagi bulutangkis China."
Meski memiliki nama besar di China, namun Wang Wenjiao memiliki ikatan erat dengan Indonesia. Sebab, ia lahir di Solo, Surakarta, kemudian diberi nama Ong Boen Kao.
Untuk mengenang jasa-jasanya, INDOSPORT mengulas kembali bagaimana kiprah Wang Wenjiao dari saat beliau sejak masih aktif bermain bulutangkis di Indonesia hingga mengabdikan diri sebagai pelatih di China.
1. Mengawali Karier di Indonesia dan Hijrah ke China
Wang Wenjiao lahir di Surakarta pada 1933 saat Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Kecintaannya pada bulutangkis sudah dipupuk sejak kecil hingga dia jadi terkenal di Indonesia.
Pada 1953, Wang Wenjiao untuk pertama kalinya menjejakkan kakinya ke tanah leluhurnya di China sebagai anggota delegasi olahraga keturunan China-Indonesia.
Wang Wenjiao dan rekan-rekannya mengalahkan juara nasional China dengan skor 15-0 dalam sebuah pertandingan.
Menyadari bahwa bulutangkis di China sangat bobrok saat itu, Wang dan rekannya Chen Fushou memutuskan kembali ke China setahun kemudian.
Dua pebulutangkis Indonesia ini membantu dalam pembentukan tim bulutangkis profinsi Fujian, tim bulutangkis pertama China pada 1956.
"Saya kembali ke Cina dengan tiga teman dan menyebarluaskan olahraga ini. Saat itu, tak ada yang tahu tentang bulu tangkis di Cina," ujar Wang dikutip dari DNA Syndication.
"Kami melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sembari berusaha memperlihatkan bulu tangkis. Perlahan olahraga ini mulai dikenal," ia menambahkan.
Sejak kembali ke China, Wang pernah menjadi juara nasional pada 1956 dan 1969. Kemudian pada tahun 1957, Wang dan Fushou menerbitkan buku teks bulutangkis pertama di China.
Bulutangkis perlahan menjadi oahraga populer di China. Setelah pensiun di tahun 1960-an karena cedera, Wang Wenjiao pun beralih profesi sebagai pelatih bulutangkis.
2. Jadi Pelatih di China: Lahirkan Sosok Li Yongbo
Sejak Wang Wenjiao terjun di dunia kepelatihan, mulai lahirlah generasi pertama kejayaan bulutangkis China.
Tan Xhianhu, Hou Jiachan dan Fang Kaiziang, murid Wang, sukses mencuri perhatian dunia karena memenangkan turnamen Asia dan mengalahkan sederet pemain top Eropa.
Perjuangan Wang Wenjiao melahirkan generasi-generasi baru membuat China akhirnya resmi terdaftar sebagai salah satu anggota federasi bulutangkis internasional (IBF).
Setelah itu, untuk pertama kalinya, Wang Wenjiao mendalangi lahirnya tim putra China yang kemudian memenangkan trofi pertama Piala Thomas di tahun 1982.
Kemenangan ini adalah momen paling tidak terlupakan. Sebab, China saat itu sempat dikalahkan Indonesia 1-3 di hari pertama, namun comeback dengan memenangkan trofi usai menang 5-4 di hari kedua.
Selama 21 tahun dia menjadi pelatih di badminton China, Wang Wenjiao telah membidani banyak legenda bulutangkis negara tersebut.
Sejumlah legenda yang pernah merasakan tangan dingin Wang termasuk Han Jian, Yang Yang, Zhao Jianhua, Xiong Guobao, Li Yongbo, dan Tian Bingyi, yang total memenangkan 56 gelar dunia.
Selain itu, di bawah asuhan Wang Wenjiao, Tim putra China memenangkan Piala Thomas tiga kali lagi, pada tahun 1986, 1988, dan 1990, serta lima kejuaraan beregu dunia lainnya.
Pada tahun 2015, Wang Wenjiao menerima Lifetime Achievement Award dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), dan dianugerahi gelar "Panutan Rakyat" pada tahun 2019.
Wang Wenjiao, sosok pria kelahiran Surakarta, 22 November 1933 itu juga merupakan olahragawan China pertama yang mendapat gelar kehormatan nasional.