Sumbang 2 Emas di Paralimpiade, Leani Ratri Oktila Disorot Media Asing
INDOSPORT.COM – Atlet badminton Indonesia, Leani Ratri Oktila, menjadi sorotan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah berhasil mengantongi dua medali emas di ajang Paralimpiade Tokyo.
Leani Ratri Oktila menjadi pusat perhatian setelah berhasil memenangkan dua emas dan satu perak pada cabang olahraga para badminton Paralimpiade Tokyo 2020.
Pencapaian Leani Ratri Oktila di Paralimpiade Tokyo ternyata mendapatkan perhatian dan apresiasi dari media resmi Badminton Asia (BA).
Leani Ratri Oktola yang kini menduduki peringkat 1 dunia di tunggal putra SL4, dimata BA merupakan salah satu pemain parabadminton tersukses di Indonesia dan salah satu yang terbaik di Asia.
Hal ini dibuktikan dengan penghargaan Pemain Para Badminton Terbaik Tahun Ini yang diraihnya dua kali berturut-turut pada 2018 dan 2019.
BA juga menjabarkan perjalanan karier Leani Ratri Oktila yang di dunia tepok bulu yang dimulai sejak usia dini. Pada usia tujuh tahun, Leani telah mengikuti kompetisi level nasional sekitar tahun 1999.
Namun, sebuah kecelakaan sepeda motor pada tahun 2011 menyebabkan kerusakan pada kaki kiri, yang menyebabkan kaki kiri lebih pendek dari kaki kanannya.
BA begitu terkesan dengan tekad Leani Ratri Oktila untuk tidak menyerah dengan mimpinya menjadi pemain bulutangkis meskipun dirinya sudah tidak seperti pebulutangkis normal pada umumnya.
Leani memutuskan beralih ke dunia para badminton yang justru semakin melambungkan namanya di kancah dunia.
Berbagai gelar juara berhasil diraih, termasuk tiga trofi Kejuaraan Dunia Para Badminton, tiga medali emas Asian Para Games, dan enam medali emas ASEAN Para Games.
1. Mimpi Leani Ratri Oktila di Paralimpiade Tokyo
Leani pun bermimpi untuk menambah koleksi medali emasnya ketika cabor Para Badminton dipertandingkan untuk pertama kalinya di Paralimpiade Tokyo.
“Mimpi terbesar saya adalah meraih medali emas Paralimpiade,” kata Oktila kepada BWF beberapa waktu lalu.
Hal yang membuat BA semakin kagum dengan pebulutangkis 30 tahun itu adalah keinginannya untuk menang tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk negaranya Indonesia.
“Hal terbaik menjadi atlet internasional adalah ketika saya menang, dunia melihat kemampuan Indonesia. Saya bisa membuat negara dan keluarga saya bangga, ”katanya.
Mimpi itu pun berhasil dia wujudkan dengan berhasil meraih dua medali emas di nomor ganda putri kategori SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah, dan ganda campuran kategori SL3-SU5 bersama Hary Susanto.
Sedangkan medali perak diraihnya usai dikalahkan pemain China Cheng Hefang dalam pertarungan rubber set dengan skor 19-21, 21-17, 21-16 di partai final.