Begini Trik Anti-Stres ala Gronya Somerville sebelum Main Bulutangkis
INDOSPORT.COM - Tak mau tertekan jelang jalani turnamen, pebulutangkis cantik asal Australia, Gronya Somerville punya cara ampuh mengatasinya.
Atlet kelahiran 10 Mei 1995 ini tampil di dua nomor, yaitu ganda putri dan ganda campuran. Setyana Mapasa adalah pasangannya di sektor ganda putri, sedangkan Simon Leung adalah pasangannya di ganda campuran.
Pertandingan terakhir yang diikuti perempuan berdarah campuran Inggris China itu adalah Olimpiade Tokyo. Meski tak lolos di babak penyisihan grup, penampilan Gronya Somerville di dua nomor cukup baik.
Di sektor ganda campuran, kendati tak pernah memetik kemenangan di fase grup, perlawanan yang diberikan Gronya/Simon saat menghadapi Praveen/Melati terbilang cukup baik.
Mereka mencuri kemenangan di set pertama, sebelum akhirnya Praveen/Melati mencuri kemenangan di dua set terakhir. Sementara langkah Gronya bersama Setyana di ganda putri sedikit lebih baik.
Gronya/Setyana berhasil memetik satu kemenangan di fase grup saat menghadapi wakil dari Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen.
Alhasil, skor pun menjadi 2-1 untuk kemenangan Gronya/ Setyana. Kekalahan ini tentu hal yang meyakitkan, namun penampilannya yang cukup baik selama Olimpiade Tokyo bisa membuatnya lega.
Pasalnya, tekanan besar yang dihadapi pemain di Olimpiade pasti jauh lebih besar dibanding turnamen lainnya. Banyak pemain ranking atas tumbang gara-gara tak kuat menghadapi tekanan yang ada.
Namun Gronya bersama pasangannya tampak menikmati pertandingan mereka di Olimpiade. Hal itulah yang membuat permainannya cukup menjanjikan.
1. Manajemen Stres Gronya sebelum Turun Turnamen
Ketenangan adalah kunci mereka menikmati pertandingan. Melansir Badminton Ocenia pada Sabtu (28/8/21), Gronya Somerville kerap kali merasa gugup dan stres setiap akan menjalani turnamen.
Namun atlet 26 tahun itu punya cara untuk menjaga manajemen stresnya dengan baik dengan cara uniknya sendiri.
“Untuk meredakan ketegangan, saya biasanya bercanda dengan pelatih atau pemain lain. Itu adalah cara yang baik untuk membuat situasi jadi lebih santai,” kata Gronya.
“Jika saya tak bisa tidur di hari sebelum bertanding, saya akan mencoba bermeditasi atau menelepon teman," sambungnya.
Manajemen stres setiap orang memang berbeda. Akan tetapi, itulah yang dilakukan oleh atlet yang mengaku mengidolakan Greysia Polii itu saat menghadapi tekanan yang datang kepadanya.
Adakah yang sama dengan Gronya?