x

Kagumi Kevin Cordon, Media China Sebut Permainannya Mirip Eks Rival Alan Budikusuma

Selasa, 17 Agustus 2021 17:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Kevin Cordon, Pebulutangkis Guatemala

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Guatemala, Kevin Cordon, menarik perhatian media di China. Media ini bahkan menyebut permainannya mirip dengan mantan rival Alan Budikusuma, Zhao Jianhua.

Momen isak tangis Viktor Axelsen ketika memastikan medali emas di final tunggal putra usai mengalahkan pemain China, Chen Long, menandai berakhirnya kompetisi bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga
Baca Juga

Ini menjadi medali emas pertama yang diraih bulutangkis Denmark setelah Poul-Erik Hoyer Larsen di Olimpiade Atlanta pada tahun 1992.

Sebelum momen tersebut, hampir semua perhatian tertuju pada pemain Guatemala, Kevin Cordon, yang memastikan melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan sejumlah pemain papan atas.

Menyandang status non-unggulan selama Olimpiade 2020 kali ini. Kevin Cordon berhasil mencapai semifinal setelah menumbangkan pemain peringkat 9 dunia Ng Ka Long Angus dari Hong Kong.

Pemain peringkat 45 dunia itu kemudian mengalahkan Heo Kwang-hee dari Korea Selatan, yang sebelumnya mampu menyingkirkan peringkat 1 dunia, Kento Momota.

Pencapaian Kevin Cordon ini pun membuat media di China, Sports Sina, kagum. Media tersebut mengukuhkan pemain didikan pelatih Indonesia, Muamar Qadafi, ini bak meteor.

“(Kevin) Cordon mendarat di (Olimpiade) Tokyo seperti meteor, mempesona dan misterius,” tulis media Sports Sina, Selasa (17/08/21).

Baca Juga
Baca Juga

Cukup beralasan. Media ini  mengatakan bahwa kemunculan Cordon sangat tiba-tiba mengingat prestasi terbaiknya di ajang besar adalah ketika mengalahkan Chen Long di Kejuaraan Dunia 2011.

“Namun, di Olimpiade Tokyo ini, dia menunjukkan level tertinggi yang hanya dimiliki oleh sepuluh pemain top dunia,” sambung media Sports Sina.


1. Kevin Cordon Mirip dengan Eks Rival Alan Budikusuma

Legenda bulutangkis asal China, Zhao Jianhua yang pernah menjadi rival berat Alan Budikusuma.

Lebih lanjut, media ini juga menyamakan permainan Kevin Cordon dengan salah satu legendanya di tunggal putra, yakni Zhao Jianhua.

Serupa dengan Zhao Jianhua, Cordon mampu melompat  tinggi dan memblokir satu lawan satu demi satu poin dengan pukulan paling akurat.

“Dia telah menunjukkan kekuatan yang cukup keras di lapangan untuk membuat setiap lawan bertanya-tanya ke mana dia pergi selama bertahun-tahun,” lanjut media tersebut.

Zhao Jianhua sendiri merupakan pemain tunggal putra China bertangan kidal pertama yang sangat berbakat. Ia bahkan sukses mempertahankan tradisi emas tim Negeri Tirai Bambu di Kejuaraan Dunia dengan meraih gelar pada tahun 1991.

Gelar Juara Dunia yang diraih oleh Zhao Jianhuan didapat selepas mengalahkan legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma di partai final dengan skor 18-13, 15-4.

Zhao Jianhua juga termasuk dalam member  “four heavenly Kings” di sektor tunggal putra pada saat itu bersama dengan Yang Yang yang merupakan rekan sesama China, Icuk Sugiarto yang merupakan legenda Indonesia dan Morten Frost dari Denmark.

Sayangnya, Cordon gagal mencapai final usai dikalahkan Viktor Axelsen, dan selanjutnya berhadapan dengan Anthony Sinisuka Ginting yang dikalahkan Chen Long, di babak perebutan medali perunggu.

Cordon sendiri hanya puas menempati juara keempat setelah dikalahkan Anthony Ginting lewat permainan straight game dengan skor 21-11 dan 21-13 yang berdurasi 38 menit.

ChinaAlan BudikusumaOlimpiade Tokyo 2020BulutangkisBerita BulutangkisZhao JianhuaKevin Cordon

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom