Jawara Malaysia Open yang Meninggal karena Kanker
INDOSPORT.COM - Jawara Malaysia Open sektor tunggal putri asal China, yaitu Han Aiping, yang meninggal dunia akibat menderita kanker paru-paru.
Han Aiping merupakan salah satu legenda tunggal putri China yang berhasil menjuarai kompetisi Malaysia Open dua kali pada 1988 dan 1989.
Pada 1988, Han Aiping, mengalahkan Li Lingwei dua gim langsung dengan skor 11-7, 11-3. Setahun kemudian, legenda China kembali naik ke podium tertinggi di Malaysia Open setelah mengalahkan Luo Yun dengan skor 6-11, 11-6, 11-7.
Namun semua itu kini tinggal kenangan. Dilansir dari situs olahraga Badmintonplanet, mantan pebulutangkis tunggal putri yang pernah meraih Juara tersebut meninggal pada usianya yang tepat ke-57 pada Rabu (16/10/19) waktu Beijing, China, akibat kanker paru-paru yang dideritanya.
Han Aiping diketahui menyerah pada penyakit kanker paru-paru yang dideritanya setelah berjuang selama tiga tahun dari penyakit yang sangat mematikan tersebut.
Sekadar informasi, Han Aiping lahir pada 22 April 1962 di Wuhan, China. Tahun 1980-an, ia bersama dengan Li Lingwei sukses mendominasi sektor tunggal putri selama 10 tahun lamanya.
Han Aiping bergabung dengan tim bulutangkis China saat usianya menginjak 16 tahun dan pada usianya yang ke-17, ia sukses menjadi Juara Dunia.
1. Han Aiping, Legenda China yang Juarai Malaysia Open 2 Kali
Didiagnosa menderita penyakit tersebut, Han pun akhirnya memutuskan rehat sejenak dari dunia bulutangkis selama kurang lebih dua tahun lamanya.
Setelah dua tahun vakum, tepat September 1982, ia kembali comeback ke dunia tepok bulu dan langsung menjadi runner-up di kompetisi bulutangkis yang diselenggarakan di China.
Satu tahun berikutnya, Han Aiping membuat prestasi yang super fenomenal karena berhasil memenangkan gelar Japan Open dan menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia dan memenangkan gelar Piala Dunia Bulutangkis di sektor tunggal putri dan ganda putri.
Tak hanya gelar di turnamen sekelas Malaysia Open, berbagai gelar bergengsi lainnya juga berhasil diraih oleh eks tunggal putri kebanggaan China pada masanya tersebut.