Terjegal dari All England, Ahsan/Hendra Tekor Hingga Rp100 Juta
INDOSPORT.COM – Pasangan ganda putra bulutangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengaku mengalami kerugian hingga 100 juta rupiah setelah mereka terdepak dari All England 2021.
Hal ini diakui langsung oleh Hendra Setawan dalam sebuah wawancara virtual di program acara Mata Najwa yang dibawakan jurnalis senior Najwa Shihab pada hari Rabu (24/03/21).
Najwa Shihab, selaku pembawa acara, menanyakan kerugian material yang dialami Hendra/Ahsan yang ikut ambil bagian di All England 2021 sebagai pemain independen.
Artinya, pasangan berjuluk The Daddies itu harus membiayai sendiri keberangkatan mereka ke London untuk ajang All England, terlepas dari dukungan sponsor.
“Karena pemain profesionall maka biaya (ke All England) harus ditanggung sendiri. Dihitung-hitung, berapa?” tanya Najwa Shihab.
Najwa Shihab berharap dengan mengetahui kerugian biaya yang sudah dikeluarkan Hendra/Ahsan ke All England, maka dia bisa membantu meminta biaya pengganti kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) atau Ketua Umum PBSI.
“Belum dihitung berapanya ya, kurang lebih 100 hingga 200 juta,” ujar Hendra Setiawan.
“Itu hanya Koh Hendra saja,” tanya Najwa lagi.
“Kurang lebih 100 juta, itu untuk berdua (dengan Ahsan),” lanjut Hendra.
Lain halnya dengan Greysia Polii yang juga hadir secara virtual dalam sesi tersebut mewakili atlet-atlet Pelatnas PBSI Cipayung. Saat ditanya oleh Najwa Shihab soal kerugian yang dialami, pemain spesialis ganda putri itu lebih menyoroti pengaruhnya pada hasil drawing di Olimpiade Tokyo.
Menurut Greysia Polii, walaupun All England 2021 tidak termasuk dalam hitungan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo, namun hasilnya tetap memengaruhi peringkat pebulutangkis di rangking BWF.
1. Dampaknya pada Draw All England
Jadi, ketika seorang pemain yang sudah lolos ke Olimpiade Tokyo bisa mendapatkan hasil bagus di All England, maka posisi peringkatnya di drawing Olimpiade Tokyo juga akan bagus.
“Ajang All England memang tidak masuk penghitungan poin Olimpiade, tetapi ini sangat penting buat kita draw nanti di Olimpiade,” ujat rekan tandem Apriyani Rahayu tersebut.
“Jadi rangking ini kan terus berjalan. Jadi otomatis kali kita ada rangking yang bagus di Olimpiade nanti, justru itu jadi menguntungkan kita sebagai atlet. Kita berusaha mendapatkan rangking di seed-nya nanti di Olimpiade tersebut,” jelas Greysia.
Terlepas dari kerugian material dan pengaruhnya terhadap rangking di Olimpiade, terdepaknya Indonesia dari All England tentunya juga menimbulkan kerugian waktu dan tenaga yang sudah dipersiapkan.
Seperti diketahui, Mohammad Ahsan dan seluruh tim bulutangkis Indonesia mengalami nasib miris di Inggris. Upaya mereka untuk bertanding di All England 2021 gagal lantaran dipaksa mundur.
Keputusan itu diambil oleh BWF setelah tim Indonesia kedapatan satu pesawat dengan penumpang yang terpapar virus corona. Meski hasil tes PCR dari atlet dan official Indonesia negatif, mereka tetap harus melakukan karantina mandiri selama 10 hari.
Kabar terbaru, Indonesia sendiri sudah secara resmi melaporkan pihak Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ke Pengadilan Olahraga Internasional untuk menuntut pertanggung jawaban atas kejadian tersebut.