Termasuk Tontowi/Liliyana, Ini Deretan Momen Ikonik di Indonesia Open
INDOSPORT.COM - Turnamen Indonesia Open 2019 sebentar lagi akan mulai digelar mulai Selasa (16/07/19) hingga Minggu (21/07/19) mendatang. Turnamen BWF World Tour Super 1000 ini rencananya akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Indonesia akan mengirimkan 97 wakil di turnamen Super 1000 ini. Para pebulutangkis top Indonesia seperti Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Ahsan/Hendra, Greysia Polii/Apriyani hingga Jonatan Christie yang baru saja meraih gelar juara Australia Open 2019, dipastikan bakal turut serta dalam turnamen ini.
Tetapi sebelum menuju ke turnamen Indonesia Open 2019, ada baiknya kita melihat kilas balik momen-momen ikonik yang pernah terjadi di turnamen Indonesia Open.
Berikut INDOSPORT merangkum deretan momen Ikonik turnamen Indonesia Open yang dilansir dari akun Youtube resmi, BadmintonWorld.tv:
Jan O Jorgensen
Momen ikonik pertama terjadi di final Indonesia Open 2014 yang mempertemukan wakil Denmark, Jan O Jorgensen dengan wakil Jepang, Kenichi Tago. Pada pertarungan sengit tersebut, Jorgensen sukses merebut podium pertama dan menjadikannya pebulutangkis tunggal putra pertama Eropa yang sukses meraih gelar juara Indonesia Open 2014.
Jorgensen sukses merebut podium pertama atas Tago lewat pertarungan dua set langsung dengan skor 21-18, 21-18. Dalam video tersebut, pebulutangkis Denmark itu pun tampak terharu atas kemenangannya.
Ratchanok Intanon
Pebulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon menjadi momen ikonik turnamen Indonesia Open yang selanjutnya. Kala itu, di final Indonesia Open 2015, ia secara heroik berhasil mengalahkan wakil Jepang, Yui Hashimoto, di partai final dengan skor akhir 21-11, 21-10.
Kemenangan itu pun menjadikannya pebulutangkis Thailand pertama yang berhasil meraih gelar juara di sektor tunggal putri.
Kento Momota
Momen ikonik berikutnya terjadi di pertandingan final Indonesia Open 2015 di nomor tunggal putra, yang mempertemukan Kento Momota vs Jan O Jorgensen. Tahun 2014, Jorgensen sukses menjuarai sektor tunggal putra setelah mengalahkan wakil Jepang di partai final.
Tetapi hal yang berbeda terjadi di final Indonesia Open 2015. Giliran Jepang yang sukses mengalahkan wakil Denmark tersebut di partai final.
Momota sukses memang dalam dua set langsung dengan skor akhir 21-17, 11-5, karena Jorgensen memutuskan untuk mundur di set kedua setelah menderita cedera. Hasil tersebut pun membuat Jepang untuk pertama kalinya sukses mengklaim gelar juara di turnamen Indonesia Open.
Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi
Ganda putri asal Jepang menempati posisi momen ikonik nomor 4 di turnamen Indonesia Open. Pasalnya mereka menjadi pasangan ganda putri Jepang pertama yang sukses meraih gelar juara di turnamen Indonesia Open 2016.
Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi berhasil mengalahkan ganda putri kuat asal China Tuang Yuanting/Yu Yang dalam pertandingan rubber game dengan skor akhir 21-15, 8-21, 21-15.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Ganda campuran legendaris Indonesia, Tontowi Ahmad/Lliyana menempati peringkat terakhir momen ikonik Indonesia Open.
Ganda campuran andalan Indonesia tersebut sukses merebut gelar juara Indonesia Open 2017 setelah mengalahkan pasangan China, Zheng Si Wei/Chen Qing Chen dalam dua set langsung dengan skor akhir 22-20, 21-15.
Kemenangan ini menjadi spesial untuk ganda campuran Indonesia tersebut. Pasalnya ini menjadi kemenangan perdana mereka di ajang Indonesia Open 201 setelah tujuh tahun berpasangan.