Deretan Pebulutangkis Top Luar Negeri yang Punya Darah Indonesia, Ada Fu Haifeng
INDOSPORT.COM - Indonesia tak pernah berhenti melahirkan talenta-talenta di dunia bulutangkis. Bahkan Indonesia menjadi salah satu powehouse bulutangkis hingga saat ini.
Atlet-atlet Tanah Air pun tak hanya sukses mengharumkan nama negara sendiri. Bahkan beberapa pemain mengabdi juga untuk negara lain, seperti Mia Audina yang kemudian mewakili Belanda.
Di sisi lain, ada pula pemain-pemain yang masih memiliki darah Indonesia dan sukses menyumbang prestasi untuk negara tinggalnya saat ini.
Fu Haifeng
Siapa sangka, pebulutangkis spesialis ganda ini masih memiliki keturunan Indonesia. Mengutip Sohu Sports, sang kakek migrasi ke Indonesia pada usia 16 tahun untuk berbisnis.
Lalu sang ayah, Fu Mingying, lahir di Indonesia. Namun pada 1961, seluruh keluarganya kembali ke China karena terjadi kerusuhan rasial dan menetap di kampung Nanshan.
Di sinilah Fu Mingying menjadi petani sekaligus memulai karier sebagai pelatih bulutangkis, hingga akhirnya bisa menjadi pelatih timnas China.
Mengantongi berbagai gelar prestisius di dunia bulutangkis membuat Fu Haifeng bisa dibilang salah satu pebulutangkis ganda putra paling hebat. Ia bahkan mengoleksi medali emas Olimpiade 2012 bersama Cai Yun dan emas Olimpiade 2016 bersama Zhang Nan.
1. Vincent Wong Wing Ki
Pemain tunggal putra kelahiran 18 Maret 1990 ini memiliki orang tua berdarah China-Indonesia. Orang tuanya pindah ke Hong Kong ketika Wong belum lahir.
Mengutip Smashyes, ibunya berasal dari Surabaya, Jawa Timur sementara sang ayah berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
Tunggal putra peringkat 36 dunia ini pernah berkuliah selama tiga semester di La Salle College, Hongkong, sebelum akhirnya memutuskan fokus di dunia bulutangkis.
Keputusannya bisa dibilang tepat karena Vincent Wong Wing Ki mampu meraih juara di Vietnam Open 2016. Lalu iajuga pernah menjadi runner up di turnamen New Zealand Open (2009), New Zealand International (2011), Macau Open (2014), dan Bitburger Open (2015).
Yuhan Tan
Tunggal putra bertangan kidal ini memiliki ayah berdarah Tionghoa-Indonesia dan ibu orang Belgia. Yuhan Tan adalah pemegang gelar 10 kejuaraan bulutangkis Belgia, menjadikannya pebulutangkis pria tersukses di negaranya.
Yuhan Tan adalah tunggal putra termuda kedua yang lolos kualifikasi Olimpiade 2008. Sayangnya, Belgia tak mengirimnya bertanding. Barulah pada Olimpiade 2012 dan 2016, ia berlaga bersama saudarinya, Lianne.
Menariknya lagi, Tan tak hanya berkarier sebagai pebulutangkis. Ia rupanya juga seorang dokter.