x

Kuras Keringat Seperti Owi/Butet! 3 Laga Bulutangkis Ini Berakhir dengan Skor 30-29

Jumat, 16 Maret 2018 10:49 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Sejumlah pebulutangkis top dunia pernah merasakan laga yang berakhir dengan skor 30-29.

Dalam sebuah pertandingan bulutangkis, seseorang baru bisa dikatakan menjadi pemenang set ketika berhasil meraih 21 poin. Namun, terkadang ada juga yang harus meraih angka lebih dari 21.

Kondisi itu sendiri terjadi apabila dua pihak yang bertanding sama-sama bisa meraih angka 20 atau yang dikenal dengan istilah deuce. Apabila terjadi deuce, maka seseorang wajib unggul selisih dua angka bila ingin keluar sebagai pemenang.

Nah, agar pertandingan tidak terlalu lama, ketika kedua peserta yang bertanding sama-sama menyentuh angka 29-29, maka siapa yang lebih dulu meraih angka 30, ia akan langsung dinyatakan sebagai pemenang.

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Nah, baru-baru ini kejadian pertandingan harus berakhir sampai angka 30 mewarnai babak kedua All England 2018. Menarinya, pertandingan itu melibatkan sesama wakil Indonesia.

Pasangan senior ganda campuran Tanah Air, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dibuat terkejut oleh performa ganas juniornya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Sempat tertinggal 18-21 di set pertama, Owi/Butet (panggilan Tontowi/Liliyana) sempat memperpanjang napas dengan memang 21-15 di set kedua. Nah, di set terakhir inilah tenaga Owi/Butet dan Hafiz/Gloria seperti dikuras habis-habisan lantaran sempat menyentuh angka 29-29.

Baca Juga

Namun, pada akhirnya Owi/Butet yang sudah tiga kali meraih gelar juara di All England harus rela tersingkir setelah poin terakhir berhasil direbut oleh Hafiz/Gloria.

Laga antara Owi/Butet vs Hafiz/Gloria yang sampai menyentuh angka 30 tersebut bukanlah satu-satunya yang pernah terjadi. Bahkan dalam lima tahun terakhir ada tiga laga resmi yang juga mencatatakan angka serupa. Penasaran? Berikut pembahasannya:


1. Perempatfinal Denmark Open 2013

Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen.

Dalam lima tahun terakhir, Owi/Butet vs Hafiz/Gloria bukanlah laga ganda campuran pertama yang sampai harus berakhir dengan skor 30-29.

Pasalnya, kejadian tersebut pernah terjadi di laga Denmark Open 2013 yang berlangsung pada 15-20 Oktober 2013 lalu.

Di babak perempatfinal, pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen dihadapakan dengan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na dari Korea Selatan.

Di set pertama, Joachim/Christina unggul lebih dulu dengan skor 21-14, namun di set kedua giliran Ko/Kim yang berbalik unggul dengan skor 21-10. Pertandignan pun berlanjut ke set ketiga.

Laga set ketiga ini lah yang menyita perhatian. Bukan karena penentuan siapa yang melaju ke semifinal, tetapi karena kedua pasangan sama-sama menunjukkan pertarungan sengit hingga mencapai angka 29-29. Laga itu sendiri pada akhirnya berhasil dimenangkan oleh Joachim/Christina.


2. Perempatfinal Kejuaraan Dunia 2015

Chen Long.

Berstatus pebulutangkis nomor satu dunia dan pernah meraih medali perunggu Olimpiade ternyata tidak membuat Chen Long bisa selalu menang mudah atas lawannya.

Tidak percaya? Lihat saja ketika ia bermain di Jakarta dalam ajang Kejuaraan Dunia 2015 pada Agustus 2015 lalu. Berhasil menembus babak perempatfinal, Chen Long harus berhadapan dengan tunggal putra terbaik Denmark, Viktor Axelsen.

Sejak awal, Chen Long memang sempat dibuat kesulitan menghadapi permainan cepat Axelsen. Namun, pada akhirnya ia tetap berhasil menang normal dengan skor 21-18.

Perjuangan yang menguras stamina pun baru benar-benar harus Chen Long hadapai ketika di set kedua. Setelah sama-sama meraih hasil imbang 20-20, baik Chen Long dan Axelsen harus terus berjuang sampai menyentuh angka 29-29.

Beruntung pukulan terakhir yang dilepaskan Chen Long tidak mampu dikembalikkan oleh Axelsen. Pebulutangkis asal China itu pun akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 30-29.


3. Semifinal Dutch Open 2015

Saralee Thoungthongkam.

Entah mengapa nomor ganda campuran selalu menjadi pertandingan yang lebih sering berakhir dengan skor 30-29.

Setelah sebelumnya dirasakan oleh Joachim/Christina, hal serupa juga pernah dirasakan oleh wakil Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.

Pada babak semifinal Dutch Open 2015, mereka dihadapkan dengan wakil tuan rumah, Jacco Arends/Selena Piek. Persaingan sengit pun sudah ditunjukkan kedua pasangan sejak set pertama.

Tidak tanggung-tanggung, selama lebih dari 30 menit set pertama berlangsung, belum ada pemenang di antara kedua pasangan. Terlebih setelah skor menunjukkan angka 29-29.

Beruntung pada akhirnya Sudket/Saralee mampu menjadi pihak yang bersorak setelah unggul 30-29. Pertandingan itu juga berhasil mereka menangkans setelah unggul 21-18 di set kedua.

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015All EnglandTontowi Ahmad/Liliyana NatsirChen LongViktor AxelsenJoachim Ficher Nielsen/Christinna PedersenHafiz Faizal/Gloria Emanuelle WidjajaAll England 2018

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom