Beberapa Fakta Menarik BWF Superseries Finals 2017
Turnamen bergengsi BWF Superseries Finals 2017 akan dimulai pada 13 hingga 17 Desember 2018, di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirates Arab. Sesuai namanya Superseries Finals, ajang ini merupakan rangkaian penutup dari seluruh Super Series di setiap tahunnya.
Tidak semua pebulutangkis bisa berpartisipasi di BWF Superseries Finals ini, karena hanya dipilih delapan atlet dengan ranking tertinggi di setiap kategorinya.
Dengan sistem round-robin, turnamen yang berhadiah 1 juta dolar ini akan dibagi menjadi dua grup, yakni grup A dan B disetiap nomornya.
Indonesia sendiri hanya diwakili oleh tiga pasang terbaiknya, yakni Kevin Sanjaya Sukamujo/Marcus Fernaldi Gideon, Praveen Jordan/Debby Susanto, dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Dalam sejarah BWF Superseries Finals, Indonesia baru mendapat dua gelar pada tahun 2013 dan 2015. Hanya ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menjadi wakil Indonesia yang pernah meraih gelar tersebut.
Lantas, apa fakta menarik lainnya dari turnamen BWF Superseries Finali ini? Berikut INDOSPORT coba merangkumnya:
1. Perpisahan Untuk Ganda Campuran
Turnamen BWF Superseries Finals 2017 ini akan menjadi ajang perpisahan bagi dua ganda campuran, yakni Praveen Jordan/Debby Susanto, dan ganda campuran China, Zheng Siwei/Chen Qingchen.
Mulai tahun 2018, PBSI akan memasangkan Praveen dengan tandem baru, yakni Melati DaevaOktavianti dan Debby berpasangan dengan Ricky Karanda yang sebelumnya main di ganda putra.
Sementara Zheng Siwei berpasangan dengan Huang Yaqiong yang sudah dicoba sejak November lalu dan langsung jadi juara di Macau Open, China Open dan Hongkong Open. Adapun Chen Qingchen difokuskan di ganda putri.
2. China Menjadi Negara dengan Wakil Terbanyak
Hanya China yang mempunyai wakil di semua kategori yang dipertandingkan, hal itu membuat negeri Tirai Bambu itu menjadi negara dengan wakil terbanyak di BWF Superseries Finals 2017. China memiliki dua wakil di setiap nomor, yakni tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran.
Dari 10 wakil China yang tampil di Final Super Series tahun ini, dua diantaranya berstatus juara bertahan. Yakni, ganda putri Chen Qincheng/Jia Yifan dan ganda campuran Zheng Siwei/Chen Qingchen.
3. Tanpa Dua Bintang dari Tunggal Putri
Meski Turnamen ini diikuti oleh pemain-pemain terbaik di setiap nomor. Namun, tidak semua nomor mengirimkan pemain terbaiknya. Sebab, ada dua atlet yang tak bisa tampil, karena menderita cedera.
Dua atlet tersebut merupakan bintang di nomor tunggal putri, yakni Nozomi Okuhara dari Jepang yang berstatus juara dunia 2017. Serta Carolina Marin yang berstatus peraih medali emas Olimpiade 2016, juara dunia 2014, 2015 dan juara Japan Open 2017.