Catatan Emas Pramudya/Yeremia yang Mustahil Digeser Fajar/Rian hingga Leoniel
Dilansir dari cuitan akun @BadmintonTalk, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan adalah pasangan ganda putra Indonesia yang bisa lolos ke BWF World Tour Finals 2021.
Padahal sebelumnya, Indonesia hanya bisa mengandalkan pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Hal ini menjadi angin segar bagi regenerasi MD.
Kemudian, Pramudya/Yeremia juga menjadi ganda putra Indonesia pertama yang juara di Kejuaraan Bulutangkis Asia sejak terakhir kali diraih oleh Markis Kido/Hendra Setiawan (2009).
Capaian ini bukan diukir oleh Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, atau bahkan Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri. Ini adalah tinta emas bagi Pramudya/Yeremia.
Hanya saja, sejak Yeremia mengalami cedera ACL, performa mereka mulai menurun. Barangkali hal ini yang menjadi pertimbangan Pramudya untuk keluar Pelatnas dan lanjut kuliah.
"Sebenarnya pair ini bagus, hanya takdir berkata lain. Cedera parah Yere bikin mereka stuck. Mungkin ada rencana Tuhan yang lebih baik untuk mereka, semangat," harap akun @hongky**.
"Kalau Pram/Yere di peak performance bisa jadi MD nomor 1 Indonesia, melihat perform Fajri, Bakri, Leoniel menurun. Sayang cedera Yere buat mental mereka jadi bermasalah," kata @gatauah**.
"Andai Yere nggak cedera, mungkin mereka yang jadi juara Indonesia Open 2022 dan jadi MD nomor 1 Indonesia," timpal akun @angg**.
"Andai Yere nggak cedera mungkin mereka sudah ada di top 5 dunia," ungkap pemilik akun Twitter @hrdoe**.
Sedikit apresiasi kepada Pramudya/Yeremia:
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) December 18, 2023
Kusumawardana/Rambitan were the first MD pair from Indonesia other than Gideon/Sukamuljo and Ahsan/Setiawan to qualify for the World Tour Finals. They qualified for the 2021 tournament in Bali.
In 2022, Kusumawardana/Rambitan became…