In-depth

3 Alasan Logis Apriyani Rahayu/Siti Fadia Bakal Jadi Monster di BWF World Tour Finals 2023

Kamis, 30 November 2023 13:06 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di laga French Open 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di laga French Open 2023. (Foto: PBSI)
1. Tepis Isu ‘Main Sabun’ di China Masters

Lolosnya Apriyani/Fadia ke BWF World Tour Finals 2023 sempat diwarnai dengan isu "main sabun" dengan rekan senegaranya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Apriyani/Fadia dituntut setidaknya lolos ke babak 16 besar di China Masters 2023 jika ingin meraih tiket ke BWF World Tour Finals.

Kebetulan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi menjadi lawan mereka di babak pertama China Masters 2023.

Siapa sangka, Febriana/Amalia memutuskan untuk kalah Walk Out (WO) atau tidak bertanding saat babak pertama China Masters 2023.

Dengan demikian, Apriyani/Fadia lolos ke babak kedua tanpa mengeluarkan keringat, dan secara otomatis lolos ke BWF World Tour Finals 2023.

Banyak yang menganggap jika wakil ganda putri Indonesia tersebut kongkalikong agar Apriyani/Fadia bisa lolos ke BWF World Tour Finals dengan mudah.

Nyatanya, di luar kejadian ini, Apriyani/Fadia juga sudah mengantongi poin yang cukup untuk menjaga asa mereka tampil di turnamen penutup musim.

Selain jadi juara di Hong Kong Open, Apriyani/Fadia tercatat runner-up Hylo Open, tiga kali semifinalis di Malaysia Open, Swiss Open dan French Open.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Selain itu, Apriyani/Fadia juga berhasil lima kali melaju hingga perempat final di Indonesia Masters, All England, Malaysia Masters, Indonesia Open, dan China Open.

Oleh karenanya, BWF World Tour Finals akan jadi panggung sesungguhnya apakah performa Apriyani/Fadia layak diadu dengan para tunggal putri top dunia lainnya dan membuktikan bahwa mereka tidak "main sabun" untuk lolos ke turnamen tersebut.

2. Kejar Poin Olimpiade Paris 2024

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat ini merupakan salah satu penantang tiket ke Olimpiade Paris 2024 untuk cabang olahraga bulutangkis di nomor ganda putri.

Pasangan ini menduduki peringkat ke-8 pada klasemen Race to Paris (kualifikasi Olimpiade 2024) yang dirilis oleh BWF selama periode Mei 2023 hingga April 2024.

Khususnya Apriyani Rahayu, dia merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo bersama mantan pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii.

Menggandeng Siti Fadia Silva Ramadhanti, Apriyani tentunya ingin mempertahankan gelar tersebut sekaligus menciptakan sejarah bagi Indonesia.

Meski dihantui cedera, Apriyani mengatakan dirinya tidak ingin patah semangat dan terus ingin berusaha untuk masuk ke jajaran pemain yang lolos ke Olimpiade 2024 Paris bersama Fadia.

“Fadia datang dan bilang, 'apa pun yang aku rasakan, jangan pernah dipaksa atau di-push lagi.' Maksudnya, cukup untuk jujur saja, karena dia tahu saya jarang sekali mengeluh di depan dia, di depan siapa pun," kata Apriyani.

"Dan itu salah satu hal yang menaikkan mental saya, karena bagaimana pun saya dan Fadia yang main berdua di lapangan. Itu yang penting, makin ke sini, semakin menjadi merasa kuat jelang WTF dan nanti Olimpiade," pungkasnya.

Poin dari BWF World Tour Finals 2023 juga termasuk dalam perhitungan untuk kualifikasi Olimpiade 2024. Jadi Apriyani/Fadia jelas akan tampil habis-habisan di ajang tersebut demi meraup banyak poin.

3. Jaga Rekor Keramat Apriyani Rahayu

Rekor keramat Apriyani Rahayu bisa runtuh dalam sekejap jika dirinya memutuskan mundur dari BWF World Tour Finals 2023.

Rekor yang dimaksud adalah Apriyani Rahayu merupakan tulang punggung Indonesia alias satu-satunya pebulu tangkis yang selalu tampil di BWF World Tour Finals dalam lima tahun terakhir.

Dengan dinyatakan lolos ke BWF World Tour Finals 2023, Apriyani sejatinya sudah berhasil mempertahankan rekor tersebut.

Selain itu, ini juga meneruskan tradisi ganda putri Indonesia yang selalu mengirimkan wakilnya di turnamen tersebut sejak format baru 2018.

Namun Apriyani tentunya juga ingin mencapai sesuatu yang lebih tinggi dari capaian sebelumnya bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Capaian tertinggi Apriyani terjadi di edisi 2021 saat masih bersama Greysia Polii. Mereka mampu menembus babak semifinal.

Namun Greysia/Apriyani gagal melaju ke babak final usai dikalahkan pasangan Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom