INDOSPORT.COM - Tiga perang dingin paling heboh dalam sejarah bulutangkis, kerap terjadi pada pasangan ganda. Baru-baru ini, Pramudya/Yeremia merasakan hal yang sama.
Untuk pasangan ganda bulutangkis, perlu adanya komunikasi agar pemain bisa berbagi tugas dan juga melancarkan strategi di lapangan. Namun, apa jadinya jika pemain tidak saling bicara?
Hal itu pernah terjadi di beberapa pasangan ganda bulutangkis, mulai dari atlet Indonesia hingga atlet luar negeri. Ada yang bisa meraih kemenangan meski diam-diaman, tapi lebih banyak yang kalah.
Berikut INDOSPORT merangkum tiga pasangan ganda yang pernah terlibat perang dingin.
1. Pramudya Kusymawardana/Yeremia Rambitan
Sejak hari pertama Arctic Open 2023, Pramudya Kusumawardana menunjukkan gestur tak mau mendengar Yeremia Rambitan. Keduanya saling diam-diaman di lapangan.
Meski bisa melewati babak pertama dan kedua Arctic Open, Pramudya/Yeremia kalah di tangan ganda putra Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee, dengan skor 20-22, 18-21.
Selepas kekalahan ini, banyak hujatan yang dilayangkan pada Pramudya/Yeremia karena dianggap tidak profesional membawa konflik pribadi mereka ke lapangan.
Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat buka suara soal konflik yang menimpa Pramudya/Yeremia. Ia mengaku dua pemain sudah berselisih sejak sebelum Arctic Open.
"Sebelum berangkat, saya sudah bicara bertiga dengan Pram dan Yere, mereka sudah tidak ada masalah. Mungkin ada miskomunikasi yang masih belum bisa cair."
"Ternyata kemarin di Finlandia, masih belum cair juga. Nanti saya akan coba bicara lagi dengan mereka di Denmark Open," jelas Aryono Miranat melalui rilis resmi PBSI.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom