INDOSPORT.COM - Chiara Marvella Handoyo tampil di final Kejuaraan Dunia Junior 2023 dengan kondisi cedera paha, membuat Badminton Lovers pertanyakan dokter PBSI.
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Chiara Marvella Handoyo harus puas meraih posisi runner-up di Kejuaraan Dunia Junior 2023, yang dIhelat di Spokane, Washington, AS.
Chiara Marvella Handoyo harus mengakui keunggulan pemain asal Thailand, Pitchamon Opatniputh, dengan skor telak 11-21 dan 9-21, dalam waktu 34 menit saja.
Chiara gagal memperagakan permainan terbaiknya pada pertandingan ini, pola permainannya terus dibaca lawan yang sudah berpengalaman di level senior.
Selain itu, Chiara sendiri beberapa kali menunjukkan ekspresi kesakitan di arena. Paha kanannya mengenakan kinesio tape untuk mengurangi rasa sakit.
Hal ini dimanfaatkan Pitchamon Opatniputh untuk mencuri poin demi poin, sampai akhirnya keluar sebagai juara. Chiara pun harus puas di posisi runner up.
"Puji Tuhan, tetap bersyukur bisa meraih posisi runner up. Tetapi saya juga merasa kecewa karena gagal mengibarkan bendera Merah-Putih," ungkap Chiara selepas laga.
"Saya penginnya bisa juara, tetapi dengan hasil ini, tetap harus disyukuri," tambah pebulu tangkis tunggal putri Indonesia kelahiran 14 Juni 2005 itu.
"Tadi kendalanya di lapangan, dari sisi tempo permainan, saya diatur lawan terus. Saya tidak bisa keluar dari tekanan lawan," tukas Chiara.
Chiara memang tidak menyebutkan cederanya, tetapi setiap mata bisa menilai seperti apa perjuangan Chiara bertanding dengan kaki yang cedera. Lantas, kemana sebenarnya dokter dan fisioterapi Pelatnas PBSI?