In-depth

Ketika Taufik Hidayat Ngamuk di Asian Games 2002, Dicurangi Wasit hingga Banting Raket!

Selasa, 3 Oktober 2023 10:00 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Bay Ismoyo/AFP via Getty Images
Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat. Copyright: © Bay Ismoyo/AFP via Getty Images
Legenda pebulutangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat.
Kronologi Taufik Hidayat Ngamuk di Asian Games 2002

Nama Taufik Hidayat sudah tentu tidak asing lagi di kalangan penggemar bulutangkis atau Badminton Lovers di Indonesia.

Ya, namanya mulai melambung ketika berhasil mencetak sejarah meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 usai mengalahkan wakil Korea Selatan, Shon Seung-mo di final.

Selain menyabet medali Olimpiade, Taufik juga berhasil mengoleksi beberapa gelar juara seperti Juara Dunia 2005 hingga 2 kali emas Asian Games (2002 dan 2006).

Namun, tentunya Asian Games 2002 menjadi momen tak terlupakan bagi legenda bulutangkis di nomor tunggal putra yang tahun ini genap berusia 42 tahun.

Momen tak terlupakan tersebut terjadi di partai final nomor beregu putra Asian Games 2002 ketika menghadapi Korea Selatan.

Taufik Hidayat sempat dibuat kesal dengan keputusan wasit serta hakim garis yang dianggap lebih menguntungkan tuan rumah.

Kala itu, terjadi reli panjang antara Taufik dan Shong Seong-mo, di mana kedua tunggal putra tersebut tampak saling jual-beli serangan dan memainkan netting-netting apik.

Namun suatu ketika pukulan dropshot yang diarahkan Taufik Hidayat ke sisi kiri pertahanan wakil Korea Selatan yang seharusnya sudah jelas masuk, malah diputuskan sebaliknya oleh wasit.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Marah dengan keputusan wasit, Taufik langsung berbalik badan dan membanting raketnya serta enggan melanjutkan pertandingan di Asian Games 2002.

Taufik Hidayat tampak sangat emosional dengan menghampiri wasit dan mempertanyakan keputusannya bahkan tim ofisial bulutangkis Indonesia juga melancarkan protes ke panitia penyelenggara.

Tidak hanya mengamuk dan kesal karena keputusan wasit, legenda tunggal putra Indonesia itu juga meminta untuk 'time out' karena merasa keputusan wasit sama sekali tidak menguntungkan.

Alhasil, tim beregu putra Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 1-3 dan harus puas meraih medali perak Asian Games 2002.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom