Berbeda dengan Tai Tzu Ying, Carolina Marin dan An Se-young sangat menghargai betapa pentingnya menonton video analisis.

“Saya selalu menontonnya, terutama video analisis lawan saya, tetapi tentu saja pelatih saya melihat apa yang harus saya perbaiki di atas lapangan,” kata Carolina Marin.

“Sudah menjadi tugas mereka untuk memantau bagaimana saya bermain, apa yang harus diperbaiki, kemudian (apa) yang harus dipersiapkan sebelum bertanding.”

Atlet asal Spanyol itu ternyata juga menyarankan Tai Tzu Ying untuk mulai menonton video analisis jika ingin menang.

“Mungkin jika dia (Tai Tzu Ying) ingin menang, dia harus menonton (video analisis),” kata Marin seraya tersenyum mengenai keengganan atlet asal Chinese Taipei itu menonton video analisis.

“Namun, itu ya caranya dia sendiri. Anda bisa lihat kemampuannya yang hebat dan dia beruntung memiliki bakat seperti itu. Mungkin karena dia bermain lebih menggunakan nalurinya sehingga dia mungkin tak begitu butuh.”

Sementara itu, pebulu tangkis tunggal putri asal Korea Selatan, An Se-young, yang tengah kesetanan baru-baru ini juga mengungkapkan betapa pentingnya menonton video analisis.

“Saya punya pelatih profesional untuk analisis video,” kata bocah ajaib asal Korea Selatan itu, “Sebelum berlaga, pelatih akan memberikan saya video itu dan saya akan menontonnya sembari bersiap-siap.”

An Se-young juga mengungkap bahwa ia juga mempelajari permainan Tai Tzu Ying melalui video analisis meskipun kemampuan tipuan mautnya tak meniru atlet asal Taiwan itu, tetapi lebih memperhatikan gerak kaki dan pergerakannya.

“Setiap pebulu tangkis punya gayanya tersendiri. Saya tak menonton (video analisis) untuk mengamati kemampuan tangan. Saya lebih memperhatikan soal gerak kaki dan pergerakan (lawan).”

“Saya menonton video Tai Tzu Ying dan karena dia bergerak cepat, saya harus mematikan bahwa saya lebih cepat darinya,” tutup An Se-young.