Deretan Rekor Final Kejuaraan Dunia Bulutangkis: Apriyani/Fadia Paling Cakep

Minggu, 27 Agustus 2023 11:50 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© PBSI
Deretan rekor tercipta di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, termasuk rekor yang diciptakan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Foto: PBSI). Copyright: © PBSI
Deretan rekor tercipta di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, termasuk rekor yang diciptakan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Foto: PBSI).

INDOSPORT.COM - Deretan rekor tercipta di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, termasuk rekor yang diciptakan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 akhirnya menginjak hari pamungkas pada Minggu (27/08/23). Pada hari terakhir ini, lima partai final dari lima nomor akan digelar di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang bertanding di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis tahun ini.

Ini membuat Apriyani/Fadia mencetak sejarah dengan menjejak final Kejuaraan Dunia untuk pertama kalinya, pada debut mereka di turnamen tahunan tersebut.

BWF melalui akun resminya di Twitter telah merangkum sejumlah rekor yang berhasil diciptakan oleh para finalis Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023, simak ulasannya berikut ini:

1. Tunggal Putra

Partai final tunggal putra akan mempertemukan antara wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn melawan wakul tuan rumah, Anders Antonsen.

Nah, Kunlavut, menurut BWF, menjadi pebulutangkis tunggal putra termuda yang berhasil lolos final secara back-to-back di Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada edisi 2022 dan 2023.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pada edisi tahun ini, Kunlavut Vitidsarn berusia 22 tahun, 3 bulan dan 16 hari. Sedangkan tahun lalu Kunlavut hanya mampu meraih status runner-up usai dikalahkan Viktor Axelsen.

2. Tunggal Putri

Perebutan medali emas tunggal putri akan melibatkan dua pemain top dunia yakni An Se-young dari Korea Selatan melawan Carolina Marin dari Spanyol.

An Se-young menjadi finalis tunggal putri Korea kedua sepanjang sejarah 46 tahun Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Pendahulunya yakni Bang Soo-hyun hanya mampu menjadi runner-up usai dikalahkan Sus Susanti 30 tahun silam di Inggris.

Lain halnya dengan Carolina Marin, pemain satu ini tidak pernah kalah di semifinal Kejuaraan Dunia. Faktanya, dari 3 final yang dicapai dalam 4 edisi terakhir, dia selalu meraih gelar juara pada 2014, 2015, dan 2018.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom