In-depth

Kisah Carolina Marin Magang di PBSI Berujung Jadi Ratu Bulutangkis Dunia

Rabu, 16 Agustus 2023 16:56 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Dalam segala kegemilangan prestasinya, Carolina Marin agaknya tidak pernah bisa melupakan jasa Indonesia dan PBSI yang pernah menyediakan wadah baginya untuk magang di awal karier. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Dalam segala kegemilangan prestasinya, Carolina Marin agaknya tidak pernah bisa melupakan jasa Indonesia dan PBSI yang pernah menyediakan wadah baginya untuk magang di awal karier.
Indonesia di Hati Carolina Marin

Bergelar tiga kali juara dunia, satu kali juara Olimpiade, enam kali kejuaraan Eropa, membuat Carolina Marin layak disebut sebagai pebulu tangkis tunggal putri terbaik dalam sejarah benua Eropa.

Bahkan meski saat ini kariernya sedang meredup karena deraan cedera yang tak berkesudahan, nyatanya belum ada tunggal putri dari Eropa yang mampu menyaingi prestasinya.

Dalam segala kegemilangan prestasinya, Carolina Marin agaknya tidak pernah bisa melupakan jasa Indonesia dan PBSI yang pernah menyediakan wadah baginya untuk magang di awal karier.

Carolina Marin bahkan sempat beberapa kali kembali ke pelatnas PBSI meskipun dia sudah menjadi pebulu tangkis top dunia.

Seperti yang terlihat kala dia kembali berlatih ke pelatnas PBSI dalam persiapan mengikuti BCA Indonesia Open 2016 silam.

Keahliannya berbahasa Indonesia hingga mencintai beberapa masakan lokal seperti rawon, sate, hingga bakso, juga menjadi bukti jika Carolina Marin begitu mencintai Tanah Air.

Beberapa waktu dalam rangka perpanjangan kontrak kerja samanya dengan LaLiga, Rabu (08/03/23), Carolina Marin mengaku tidak menutup peluang untuk menjadi pelatih nantinya, khususnya di Indonesia.

"Saya tidak akan berkata 'tidak' pada apa pun yang berhubungan dengan olahraga yang saya tekuni. Namun, saat ini kans jadi pelatih belum saya pikirkan," kata Carolina Marin kepada awak Media termasuk INDOSPORT.COM.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

"Namun, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Saat ini, saya masih ingin berada di Spanyol, karena ada banyak hal yang harus saya lakukan di sini."  

"Saya masih ingin terus berkembang, tetapi jika saya bisa memberikan bantuan kepada Indonesia dengan cara apa pun, mengapa tidak?" tukas pebulu tangkis tunggal putri Spanyol itu.

Pilihan menjadi pelatih sangat realistis jika dipikirkan dari saat ini. Apalagi usia Carolina Marin menginjak 30 tahun di musim 2023 ini.

Terdekat, Carolina Marin akan terus melanjutkan petualangannya untuk berburu medali emas keempat di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Ajang berlangsung pada 21-26 Agustus di Copenhagen.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom