Nova Widianto Makin Sukses dan Disegani di Malaysia, Ganda Campuran PBSI Gigit Jari?
Kehilangan sosok Nova Widianto tentu bisa menjadi salah satu kesalahan besar bulutangkis Indonesia terutama di nomor ganda campuran.
Bagaimana tidak, Nova dikenal sebagai pelatih dan mantan pemain ganda campuran dengan reputasi yang tinggi.
Sebelum menjadi pelatih, Nova juga memiliki catatan mentereng selama menjadi pebulutangkis profesional. Yakni dua kali tampil sebagai juara dunia ganda campuran bersama Liliyana Natsir di edisi 2005 dan 2007, serta perak Olimpiade Beijing 2008.
Sedangkan saat menjadi pelatih, tangan dinginnya mampu mencatatkan sejarah. Salah satunya ialah membantu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016, di mana mampu mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di final.
Kemudian membuat Praveen Jordan/Melati Daeva merasakan masa jayanya sebelum akhirnya terdegradasi dari Pelatnas PBSI.
Selain itu, Nova juga berhasil membantu Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal/Lisa Ayu juga mengalami peningkatan performa terutama pada tahun 2022 lalu.
Namun kini kepergian Nova Widianto juga cukup berdampak pada penampilan ganda campuran Indonesia yang mulai inkonsisten.
Maka tak heran jika kepergian Nova Widianto bisa menjadi salah satu penyesalan besar bagi bulutangkis Indonesia .
Di sisi lain, kehadiran Nova tengah menjadi angin segar bagi nomor ganda campuran Malaysia, terutama bagi BAM.
Sebab selama ini ganda campuran Malaysia hanya mengandalkan pemain independen seperti Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom