Jadi Kapten Indonesia di Piala Sudirman, Fajar Alfian: Saya Tadinya Jagoin Marcus/Kevin
Saat itu, Indonesia yang diperkuat Rudy Gunawan hingga Susy Susanti berhasil mengalahkan Korea Selatan di partai final yang berlangsung di Jakarta.
Namun sejak kemenangan tersebut, Indonesia hanya tidak pernah lagi juara. Mereka hanya puas menjadi enam kali runner-up pada edisi (1991, 1993, 1995, 2001, 2005, 2007).
Membawa pulang setelah Piala Sudirman untuk pertama kalinya dalam 3 dekade tentu tidaklah mudah. Namun Fajar Alfian optimistis dia dan rekan-rekan bisa mewujudkannya.
“Gue pribadi harus yakin dan itu benar-benar harus gaspol,” tutur Fajar Alfian.
“Karena yang namanya kita sudah ditunjuk tim Indonesia di Sudirman Cup, itu suatu kebanggaan buat kita dan kita semua nggak boleh lengah, ada tugas dan tanggung jawab di tim.”
Guna mewujudkannya, Fajar Alfian dengan perannya sebagai kapten bertekad mempersatukan tim Indonesia agar lebih erat.
Terlebih, tim Indonesia saat ini tidak hanya diperkuat oleh atlet pelatnas PBSI tetapi juga atlet undangan dari luar pelatnas, yakni Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
“Di sini kan beda sektor ada cewek ada cowok, ada lagi yang dari luar PBSI seperti Dejan, Gloria. Apalagi Dejan yang baru pertama kali masuk pelatnas, beda Gloria yang udah pernah main di Sudirman Cup,” terang Fajar.
“Gue pengen menanyakan mereka, apa sih keluhan mereka, apa sih yang dipengen di tim ini. Tugasnya gue, menyampaikan ke manajer ke pengurus, apa yang dimau temen-temen,” pungkasnya.
Terakhir, Fajar Alfian juga memberi pesan kepada Badminton Lovers (BL) Indonesia untuk terus mendoakan dan memberi dukungan alih-alih mem-bully para pemain yang berjuang di Piala Sudirman 2023.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom