“Sudah siap, hanya saja kemarin ada masalah di pinggang fajar dan sudah dicek ke dokter. Tidak ada masalah, sehingga bisa kami katakan sudah siap untuk turun, tetapi harus step by step,” ujar Aryono.

Belakangan, ganda putra Indonesia juga memiliki tekanan, terutama pada pasangan muda, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

Bagas/Fikri menjadi pasangan Indonesia yang mendapat tekanan besar, mengingat merekalah juara bertahan All England 2022.

Pada gelaran All England 2022 lalu, Bagas/Fikri mampu membuat kejutan dengan mengalahkan beberapa pemain top di sektor ganda putra.

Mulai dari pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, kemudian Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang di dua babak penyisihan.

Barulah Bagas/FIkri bertemu dengan Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak semifinal sebelum menaklukkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final All England 2023.

Melihat kondisi itu, Aryono Miranat berujar bahwa Bagas/Fikri diberikan pengarahan secara khusus, yang bertujuan untuk memotivasi mereka di All England 2023.

Tentu saja, target juara menjadi beban seluruh kontingen ganda putra PBSI, selain juga Bagas/Fikri yang mendapat misi khusus.

“Fokusnya ya sama saja, motivasi harus ditingkatkan supaya bisa kembali juara,” ujar Aryono.

Hanya saja, duel sesama Indonesia akan terjadi di babak awal All England 2023, manakala Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertemu Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.