“Pearly Tan/Thinaah Muralitharan kecewa dengan penampilan mereka sendiri (di babak penyisihan grup) tetapi mereka bangkit kembali di perempat final,” terang Rexy Mainaky.

“Meskipun tidak sesuai dengan harapan kami, mereka menunjukkan bahwa mereka selalu dapat kembali lebih kuat saat mereka percaya pada diri mereka sendiri,” aku Rexy.

Dengan bisa menemukan aspek-aspek yang harus ditingkatkan dan para pemain menunjukan semangat yang tinggi, Rexy Mainaky pun cukup bangga dengan perjuangan anak didiknya.

“Senang juga melihat mereka memiliki semangat tim yang kuat, baik di dalam maupun di luar lapangan,” tukasnya.

Saat menghadapi China, Malaysia sejatinya lebih dulu unggul 1-0 setelah tunggal putra no. 4 dunia Lee Zii Jia menang atas pemain ranking 121 dunia, Lei Lanxi, 21-16, 22-20.

Namun, tunggal putri perngkat 31 dunia, Goh Jin Wei kalah tipis 21-15, 13-21, 19-21 dari peringkat 101 dunia Gao Fangjie, sementara Ong Yew Sin/Teo Ee Yi kalah 22-24, 18-21 dari He Jiting-Zhao Haodong.

Pasangan ganda putri peringkat satu nasional Pearly Tan/M. Thinaah membawa harapan baru bagi Malaysia dengan mengalahkan Liu Shengshu/Tan Ning 21-17, 12-21, 21-19.

Sayangnya, ganda campuran Tan Kian Meng/Lai Pei Jing takluk dari Feng Yanzhe/Huang Dongping 15-21, 23-25 di partai penentuan sehingga China menang 3-2 atas Malaysia.