Sorotan media Jepang itu juga mengarah kepada pencapaian rising star badminton negara tersebut, yakni Kodai Naraoka di posisi ketujuh dunia.

Jepang memang menjadi salah satu negara pesaing bagi Indonesia yang baik secara regenerasi, hingga banyak talenta berkualitas.

Meski demikian, kebangkitan Chico Aura Dwi Wardoyo, Jonatan Christie, dan Anthony Sinisuka Ginting di ranking BWF, sepertinya jadi kecemasan tersendiri bagi negara pesaing termasuk Jepang.

Karena rasanya Indonesia utamanya di sektor tunggal putra telah memiliki momentum kebangkitan usai sempat dilanda beragam tren penurunan beberapa saat lalu.

Bahkan masih ingat betul ketika Chico Aura Dwi Wardoyo, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan terkena kritikan dari sejumlah pihak karena inkonsistensi prestasi.

Jika flashback, legenda Taufik Hidayat hingga eks pelatih bertangan dingin Mulyo Handoyo pernah menyentil mental tunggal putra Indonesia usai gagal membawa pulang trofi Piala Thomas 2022 dan SEA Games 2021.

Selama perhelatan Piala Thomas 2022 yang berlangsung 8-15 Mei 2022, bisa dibilang performa Shesar Hiren Rhustavito yang paling stabil dan tidak pernah terkalahkan. 

Sedangkan sorotan utama ada pada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Keduanya mengalami naik turun performa dengan kemenangan dan kekalahan yang terkadang tak terduga.

Begitupun pada kategori beregu bulutangkis SEA Games 2021 yang berlangsung pada 16-18 Mei 2022. Tim beregu putra Indonesia juga gagal ke final usai kalah 2-3 atas Thailand.

Tiga tunggal putra Indonesia, yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, dan Bobby Setiabudi gagal menyumbang poin bagi tim bulutangkis putra SEA Games 2021.

Namun pada 2023, perlahan tapi pasti Chico Aura Dwi Wardoyo, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan sudah bahu-membahu mencari momen kebangkitan sektor tunggal putra Indonesia.

Sumber: Yahoo Japan