3 Evaluasi Tunggal Putri Usai Australian Open: Gregoria dan Putri KW Masih Terima Rapor Merah!
Putri Kusuma Wardani berhasil revans atas pesaingnya dari Malaysia, Soniia Cheah di babak pertama Australian Open. Namun di babak kedua, ia dijegal Nozomi Okuhara.
Menurut Herli Djaenudin, ini adalah sebuah peningkatan bagi Putri KW, karena sebelum laga ini, ia pernah kalah dari Soniia Cheah.
"Performa Gregoria dan Putri KW di Australian Open bisa dikatakan cukup bagus. Keduanya menunjukkan adanya peningkatan performa," sebut Herli.
"Yang harus dicatat, Putri KW mampu revans ke Soniia Cheah di babak pertama. Performanya lebih baik dibandingkan saat dikalahkan pemain Malaysia itu di babak pertama di Kejuaraan Dunia di Tokyo lalu."
Memang, revans saja belum cukup. Putri KW justru melakukan kesalahan sendiri, sampai akhirnya ia dikandaskan Nozomi Okuhara.
3. Asah Mental Tunggal Putri
Herli Djaenudin memiliki PR berat untuk mengasah mental anak asuhnya, Gregoria Mariska, Putri KW, dan atlet tunggal putri lainnya, agar tidak gentar di lapangan.
Gregoria Mariska sudah menunjukkan ada perbaikan di Australian Open, namun atlet 23 tahun tersebut harus lebih konsisten lagi.
"Meski begitu, saya lihat antusiasme di lapangan dan rasa percaya diri Gregoria sudah kembali," sambung Herli Djaenudin.
"Hal itu bisa menjadi modal bagi Jorji untuk menghadapi kompetisi tahun depan, tinggal ditambah latihan dan kekuatannya," ujarnya
Gregoria Mariska sendiri sedang menanti keputusan, apakah ia bisa mewakili Merah Putih di BWF World Tour Finals 2022 atau absen dan fokus ke turnamen tahun 2023.