Merintih Pasca Bebas dari Sanksi, Shi Yuqi Beri Pengakuan Jujur Soal Masa Depan
Saat live weibo dengan badminton lovers tersebut, Shi Yuqi menjawab beragam pertanyaan penggemarnya, termasuk peta persaingan tunggal putra bulutangkis saat ini.
“Sulit untuk bertarung jika dilihat dari saat ini dari persaingan 16 pemain teratas di ranking BWF. Saya tidak akan mengatakan mana yang memiliki keunggulan mutlak,” ucap Shi Yuqi melansir laman Aiyuke.
“Secara pencapaian, performa, level, dan mental, Axelsen mungkin sedikit lebih tinggi daripada kami, tetapi ini akan lebih baik untuk kami dalam menciptakan terobosan.”
“Dengan kata lain, saya pikir setiap pertandingan perlu ditanggapi dengan sangat serius,dan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mengalahkan lawan,” sambungnya.
Shi Yuqi sadar benar bahwa dia masih belum bisa kembali ke performa terbaiknya pasca lepas dari sanksi internal yang menjerat.
“Saya kembali dari Jepang (turnamen bulutangkis Japan Open 2022) dan mencapai semifinal. Saya memiliki banyak kekurangan dengan kembalinya saya,” ucap Shi Yuqi.
“Saya baru saja kembali dan bermain dengan tangan dan kaki saya di lapangan. Saya masih belum merasa tidak nyaman dengan permainan saya, saya juga tidak terlalu percaya diri ketika saya bermain.”
“Jika saya merencanakannya, saya harus melakukan, mengarahkan bola dan memukulnya, sungguh saya benar-benar belum nyaman. Itu semua karena kurangnya kepercayaan diri yang saya rasakan.”
Shi Yuqi berkata jujur bahwa proses untuk menuju persaingan Olimpiade 2024 mendatang akan sangat sulit. Peringkatnya saat ini sangat tidak menguntungkannya.
“Kami pasti ingin ke podium tertinggi dalam siklus menuju Olimpiade Paris, tetapi prosesnya yang sulit. Selain itu, peringkat saya saat ini mungkin tidak terlalu bagus, dan mungkin saja saya langsung menghadapi unggulan dengan kemunculan saya.”
“Jadi saya tidak akan menetapkan target untuk sat ini, karena situasinya saya sedang berada di posisi yang kurang menguntungkan,” pungkas Shi Yuqi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom