Peraih Medali Bulutangkis Pertama Jepang di Olimpiade Derita Penyakit Langka
Mizuki Fujii masih berseloroh bahwa setelah didiagnosis penyakit langka tersebut, ia masih bisa tidur nyenyak selama dua hari.
Ia melanjutkan, penyakit tersebut membuatnya memiliki risiko infeksi dan pendarahan. Akibatnya, ia harus menghindari olahraga karena akan membuat jantung bekerja terlalu keras.
“Sebagai hasilnya, saya tak bisa bermain bulutangkis lagi dan saya tak bisa pergi ke tempat yang banyak orangnya,” imbuhnya.
“Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada semua orang yang terlibat karena pembatalan banyak pekerjaan bulan ini.”
“Saat ini, saya menerima perawatan sebagai pasien rawat jalan, tetapi mulai sekarang, saya akan fokus pada perawatan dan mencoba hidup normal.”
“Namun, menurut saya ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan selama di rumah saja.
Misalnya, jangkauan jarak jauh, kuliah jarak jauh, dan instruksi jarak jauh dimungkinkan.”
“Saya ingin terus melakukan apa yang bisa saya lakukan di rumah seperti sebelumnya, jadi jangan ragu untuk menghubungi saya.”
Terakhir, Mizuki Fujii ingin fansnya mencari tahu tentang aplastic anemia sehingga bisa lebih banyak orang tahu tentang penyakit tersebut.
Mizuki Fujii yang kini berusia 34 tahun, berpasangan dengan Reika Kakiiwa ketika tampil di Olimpiade London 2012. Keduanya menjadi pemain bulutangkis Jepang pertama yang mendapatkan medali di pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Sejak gantung raket pada 2019, Fujii masih aktif berkarier sebagai komentator dan pelatih.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom