Segera Pensiun, Ini 4 Momen Ter-epic Serena Williams Sepanjang Kariernya
Ia mengaku ingin fokus dengan kehidupannya di luar tenis, termasuk bisnis dan juga keluarga kecilnya termasuk sang putri, Olympia.
“Percayalah, saya tidak pernah ingin memilih antara tenis atau keluarga, sungguh tidak adil. Jika saya seorang pria, saya pasti sangat tidak keberatan menulis ini,” demikian bunyi pengakuannya di majalah Vogue.
“Saya pasti bermain dan memenangkan pertandingan saat istri saya bekerja keras mengurus keluarga,” tambahnya lagi.
Walau begitu, Serena Williams menegaskan bahwa dirinya bukan mau mengeluh karena lahir sebagai seorang perempuan.
Ia juga sangat bahagia bisa menjadi ibu bagi Olympia, bahkan memenangkan Australian Open dalam kondisi hamil dua bulan.
Hanya saja, dengan usianya yang akan menginjak 41 tahun, Serena Williams merasa butuh perubahan dalam hidupnya. Ia pun menganggapnya sebagai sebuah transisi, sehingga enggan menggunakan kata pensiun.
Kini, nyaris berada di penghujung karier jelang US Open 2022, mari sedikit melihat ke belakang empat momen epic Serena Williams selama berkarier di dunia tenis.
Gelar Grand Slam Pertama
Raihan prestisius yang selalu dibidik petenis mana pun di muka bumi ini, Grand Slam, pertama kali mendarat ke pelukan Serena Williams di US Open 1999.
Tidak main-main, salah satu pemain yang dikalahkannya dalam perjuangan ke final adalah juara edisi 1998, Lindsay Davenport.
Kemudian di partai puncak, saudara perempuan Venus Williams tersebut berhasil menekuk petenis putri nomor satu dunia kala itu, Martina Hingis.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom